Tips Buat Pemilik Usaha Bersaing di Masa New Normal

Memasuki masa new normal, berbagai usaha sudah mulai beroperasi kembali. Bagaimana pemilik usaha kembali bersaing di tengah kebiasaan baru?
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan Surodinawan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Jumat, 26 Juni 2020. (Foto: Antara/Syaiful Arif/pras)

Jakarta - Memasuki masa new normal, berbagai usaha sudah mulai beroperasi kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hanya saja, masih ada kekhawatiran perekonomian belum bisa kembali secara cepat karena masih ada kemungkinan gelombang kedua Covid-19 menyerang Indonesia.

VP Investment East Ventures Devina Halim mengatakan sebenarnya new normal merupakan momen bagi pemilik usaha untuk melakukan penataan ulang fungsi-fungsi perusahaan untuk mencapai efisiensi yang lebih baik. 

"Pemilik usaha dapat mengatur ulang pos pembiayaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran baru seperti pemenuhan kebutuhan protokol kesehatan," ucap Devina Halim.

Pasalnya, kata dia Covid-19 mengubah perilaku masyarakat. Masyarakat menjadi lebih peduli pada keamanan dan kebersihan, sehingga penerapan standar kesehatan sesuai anjuran sangat penting untuk dijalankan oleh seluruh pemilik usaha. 

"Selain itu, akan ada perubahan perilaku konsumen khususnya bagi bisnis di sektor ritel atau pariwisata, sehingga dibutuhkan penyesuaian bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru masyarakat di masa new normal,” ucapnya.

Perubahan perilaku masyarakat tersebut menjadi tantangan sendiri bagi pemilik usaha. Maka dari itu, perusahaan software as a service (SaaS) Mekari merangkum sejumlah strategi dari VP Investment East Ventures Devina Halim yang bisa diterapkan oleh pemilik usaha agar bisa bersaing di masa new normal, yaitu sebagai berikut.

1. Riset konsumen dan mulai adaptasi

Menurut Devina adaptasi dapat diawali dengan melakukan riset konsumen sebagai data untuk mengevaluasi apakah produk atau jasa yang dimiliki masih relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini.

“Kegigihan dan kemampuan beradaptasi pemilik usaha menjadi faktor penting dalam menentukan kesuksesan usaha yang dibangun," tuturnya.

2. Lakukan inovasi bisnis yang relevan

Setelah melakukan riset, pemilik usaha harus mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang masih selaras dengan core bisnis untuk memenuhi kebutuhan baru dari konsumen. Misalnya, pemilik ritel pakaian beralih ke pembuatan alat pelindung diri (APD) seperti masker atau pengusaha katering beralih membuat frozen food.

3. Pengelolaan arus kas adalah kunci

Pemilik usaha perlu melakukan penilaian untuk kondisi keuangan usaha saat ini. Lakukan review dan menetapkan skala prioritas untuk belanja modal dan operasional perusahaan, susun kembali proyeksi arus kas minimal untuk 12 bulan ke depan serta tinjau ulang dan mengawal dalam kurun mingguan untuk memastikan arus kas dalam kondisi sehat. 

Salah satu caranya pemilik usaha dapat menggunakan software akuntansi berbasis cloud seperti Jurnal, karena meraka bisa dengan mudah mengakses laporan arus keuangan secara real time. Sehingga, memudahkan pemilik usaha untuk melakukan analisa dan mengambil keputusan keuangan secara tepat dan akurat berbasis data.

4. Prioritaskan rencana bisnis jangka pendek dan menengah

Lakukan analisa keuangan untuk melihat sejauh mana bisnis dapat bertahan dengan kondisi saat ini. Jika efisiensi perlu dilakukan, seperti layoff karyawan, harus dilakukan cepat dan terarah. Saat rencana jangka pendek dan menengah bisnis sudah dilakukan secara matang, pemilik usaha diharuskan membuat business continuity plan.

“Penting bagi pemilik usaha untuk memastikan usaha yang dibangun survive dalam jangka pendek hingga menengah,” ujar Devina.

5. Siapkan dana cadangan

Pemilik usaha harus tetap waspada jika terjadi gelombang kedua corona yang dapat menyebabkan surutnya roda perekonomian Indonesia. Penting menyiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi risiko-risiko bisnis ke depannya. Selain melakukan efisiensi operasional, melepaskan aset investasi jangka pendek pun bisa menjadi opsi bagi pemilik usaha.

6. Rencanakan strategi pemasaran yang matang

Masa new normal membuat pemilik usaha bersaing lebih ketat lagi untuk memenangkan hati konsumen melalui produk dan jasa yang ditawarkan. Selain inovasi dan kualitas produk yang harus dijaga, strategi pemasaran yang matang menjadi kunci untuk menarik konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan. 

Kenali target konsumen dan kecenderungan mereka dalam melakukan pembelian. Dengan itu, pemilik usaha bisa menggunakan channel promosi yang tepat untuk menggaet konsumen.

7. Beralih ke digital

Dengan kondisi saat ini, kehadiran teknologi dan kanal digital akan membantu pemilik usaha untuk memperluas jangkauan pasar. Baik melalui pemanfaatan media sosial, marketplace, aplikasi pesan antar makanan akan memudahkan konsumen untuk menjangkau produk atau jasa yang dimiliki. 

Dengan banyaknya saluran penjualan ini, pastikan pembukuan di akhir bulan tetap sesuai. Menggunakan software akuntansi berbasis cloud seperti Jurnal, pemilik usaha bisa melakukan pencocokkan data saldo kas di bank dan pembukuan secara otomatis dan akurat melalui fitur rekonsiliasi bank.

VP Marketing Mekari Standie Nagadi menyebut sudah waktunya bagi pemilik usaha untuk menjadi bagian dari ekosistem digital ekonomi dan bertransformasi penuh dengan mengaplikasikan teknologi guna memaksimalkan operasional bisnis.

Akhirnya, pemilik usaha bisa mengambil keputusan bisnis yang strategis dan penuh kehati-hatian untuk mengupayakan manajemen keuangan usaha tetap sehat di masa krisis ini.

“Dengan teknologi terdepan dan fitur yang telah terintegrasi dengan POS dan beberapa bank besar di Indonesia, Jurnal memberikan kemudahan bagi pemilik usaha untuk mengelola pembukuan dengan akurat serta efisien melalui automasi dan pastinya aman karena telah tersertifikasi ISO27001," kata Standie Nagadi. []

Berita terkait
Risiko Olahraga Pakai Masker di Era New Normal
Meski masker bisa meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19, alat pelindung wajah ini bisa berdampak buruk saat berolahraga.
Tren Bersepeda Era Transisi New Normal di Surabaya
Moch Khaesar merakit sepeda bekas untuk gowes memiliki kepuasan, karena bisa menyesuaikan dengan keinginan dirinya.
New Normal dan Tuntutan Kreatif Kemas Produk Kuliner
Para pelaku di sektor kuliner harus dapat melakukan terobosan dengan kreatif mengelola produk saat menghadapi era new normal.
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.