Tips Buat Kamu yang Hendak Berhijrah

Hijrah merupakan fenomena kekinian yang dikampanyekan dengan tujuan beralih pada kebaikan. Salah satu tips berhijrah adalah bijak memilih guru.
Ilustrasi Hijrah. (Foto: Tagar/Reezumiko2%)

Jakarta - Hari ini, kita kian sering mendengar istilah hijrah. Sebuah kata yang  berasal dari bahasa Arab yang diartikan proses peralihan dari kebiasaan yang buruk menjadi kebiasaan yang baik dan sesuai dengan tuntunan Islam.

Namun kadang, semangat berhijrah tidak didasarkan pada ilmu dan visi yang benar. Akibatnya, banyak di kalangan anak muda yang berhijrah pada akhirnya menganut satu model keberagamaan yang eksklusif dan intoleran.

Oleh karena itu, butuh semacam paduan hijrah bagi kaum milenial. Berikut ini adalah panduan hijrah bagi kaum milenial yang berniat untuk memulai keberislaman yang lebih dewasa dan bijak berdasarkan sumber Harakah.

Pertama, hijrah harus dimulai dari usaha memahami karakter ajaran Islam yang ramah, mudah dan indah. Ini adalah prinsip yang menjadi harus menjadi dasar bagi seluruh proses peralihan dalam hijrah. Seseorang harus memandang Islam bukan dalam wajahnya yang sangar dan marah, namun Islam dalam wajahnya yang teduh dan menyenangkan.

Dengan memahami karakter ini, seseorang yang berhijrah akan mampu menampilkan keislamannya kepada orang lain dengan indah pula. Dia tidak akan mudah menyalahkan orang, tidak mudah mengafirkan dan menjustifikasi orang lain sebagai pendosa.

Kedua, Hijrah tidak akan berhasil tanpa upaya mencari guru yang tepat! Berhijrah, sebagaimana layaknya perjalanan menuju sebuah tempat, harus turut mengandalkan guide. Dalam hal belajar agama, guru adalah guide-nya.

Maka menemukan guru yang tepat sama pentingnya dengan hijrah itu sendiri. Carilah guru yang tidak hanya pintar dan menguasai bidang keilmuan secara mendalam, namun juga mempraktikkan apa yang dipelajarinya.

Carilah guru yang tidak ada kontradiksi antara ucapan dan tingkah lakunya. Cari guru yang welas asih, yang selalu mendakwahkan kedamaian dan kesejukan dalam beragama.

Ketiga, Pilih buku dan bahan bacaan yang tepat agar proses hijrah juga tepat! Buku maupun bahan bacaan lainnya juga berpengaruh pada pemahaman seseorang yang hendak mempelajari Islam. Maka dari itu, pilihlah buku yang otoritatif, yang ditulis oleh para ulama, yang mendapat rekomendasi dari guru yang dijadikan panutan.

Jika memang harus mengakses tulisan media di internet, maka penting untuk memilih website keislaman yang selalu mendasarkan argumennya kepada sumber yang otoritatif, dikelola secara profesional oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang ilmu agama. Jangan sembarangan!

Keempat, cari komunitas yang tepat! Karena lingkungan juga mempengaruhi model hijrah yang akan kamu lalui. Lingkungan juga berpengaruh dalam proses hijrah kamu. Jadi untuk di awal, carilah organisasi atau komunitas yang mendukung visi keislaman kamu. 

Jangan cari organisasi yang kerjaannya menyalah-nyalahkan orang lain, membidahkan praktek dan tradisi orang lain. Carilah komunitas yang mengajarkan kamu bagaimana mencintai orang lain, mengasihi dan menumbuhkan kepekaan sosial kamu dalam beragama.

Itulah sedikit hal yang bisa dijadikan pedoman hijrah bagi kaum milenial. Pedoman ini penting agar pemahaman terhadap agama dan proses hijrah yang kamu jalani tetap berada dalam koridor ajaran agama yang sangat toleran, moderat, menampilkan kemudahan-kemudahan sekaligus menghilangkan kesulitan-kesulitan. []


Baca juga


Berita terkait
Waduh, Rizieq Shihab Serukan Indonesia Hijrah ke Sistem Tauhid
Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyampaikan pidato yang menyerukan bangsa Indonesia revolusi akhlah hijrah ke sistem tauhid
Berhijrah, Five Vi Alih Profesi Jual Pakaian Muslim
Artis peran Five Vi mengaku telah memiliki profesi baru, yakni sebagai penjual pakaian musim setelah mantap berhijrah.
Perjalanan Five Vi hingga Mantap Berhijrah
Artis peran Five Vi bercerita mengenai perjalanannya hingga memtuskan untuk berhijrah dan mundur dari dunia hiburan.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina