Tipe Virus Corona di Indonesia Belum Teridentifikasi

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara menyebut virus yang menyebar di Indonesia belum teridentifikasi.
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19. (Foto: Pixabay/Syaibatulhamdi)

Medan - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara meminta masyarakat tetap waspada. Sampai saat ini wabah virus yang menyebar di Indonesia belum teridentifikasi. Namun, para peneliti yang ada terus bekerja untuk menemukan jenis dari virus corona tersebut.

"Hasil penelitian diketahui bahwa saat ini sebagian besar tipe virus corona yang ditemukan di dunia terdapat tiga tipe, yaitu S, G dan V. Sementara di Indonesia tipe virus corona yang menyebar tidak termasuk dalam tipe tersebut. Di luar tipe itu dan ada yang disebut dengan tipe lain," ucap Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah di Medan, Jumat, 8 Mei 2020.

Menurut Aris, hal ini sangat berkaitan dengan upaya menemukan vaksin yang tepat untuk tipe virus corona yang menyebar di Indonesia. Untuk itu, dia kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tinggal di rumah adalah jawaban yang paling benar serta paling baik, sembari menunggu para peneliti dan para ahli menemukan vaksin.

Itulah pentingnya selalu memakai masker dan mengikuti imbauan pemerintah

"Tidak bepergian adalah langkah yang tepat, jangan mudik, tetap tinggal di rumah yang harus kita lakukan. Karena kita harus melindungi siapapun terutama saudara-saudara kita yang sudah berusia lanjut, berpenyakit kronis karena ini menjadi ancaman untuk kita semua," katanya.

Di Sumatera Utara, perkembangan terbaru data orang yang terpapar Covid-19 di antaranya orang dalam pemantauan berjumlah 1.436 orang, pasien dalam pengawasan berjumlah 151 orang, pasien positif berjumlah 157 orang, pasien sembuh 48 orang dan pasien yang meninggal dunia 16 orang.

Disebutkan, untuk memutuskan rantai penularan di bulan Ramadan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menganjurkan pelaksanaan tarawih dan tadarus sebaiknya dilakukan di rumah.

"Mari kita laksanakan bersama. Mari kita perhatikan kembali dan kita laksanakan imbauan pemerintah bahwa Ramadan bersama keluarga di rumah, ini prinsip yang akan kita jalankan," katanya.

Beberapa pengamat menyebut, bahwa seseorang yang di dalam tubuhnya terdapat virus dan tidak menggunakan masker, maka orang di sekitarnya memiliki peluang tertular bisa sampai 75 persen karena percikan ludah. Bila menggunakan masker bisa ditekan sampai dengan 5 persen.

"Itulah pentingnya selalu memakai masker dan mengikuti imbauan pemerintah. Selain itu, dalam waktu dekat pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan segera menyalurkan bantuan sosial jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak Covid-19. Masyarakat diharapkan untuk bersabar," ujar dia.[]

Berita terkait
Milenial Sumut Sebut Covid adalah Penjajah Kekinian
Kalangan milenial Sumatera Utara menyebut virus corona sebagai penjajah kekinian.
Dukungan 225 PTS di Sumut untuk Penanganan Covid-19
Sebanyak 225 perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara, menyatakan dukungan terhadap upaya penanganan dan dampak pandemi Covid-19.
Medan Penyumbang Pasien Covid-19 Terbanyak di Sumut
Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang penyumbang pasien suspek corona terbanyak di Sumatera Utara.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.