Tinjau RSUDZA, Sekda Aceh: Idealis Tapi Harus Realistis

Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah meminta manajemen RSUDZA agar terus memperbaiki kinerja pelayanan serta sarana dan prasarana.
Sekda Aceh, Taqwallah didampingi Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda Aceh, M. Jafar serta Karo Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, meninjau pelayanan IGD dan Ruang Rawat Pasien di RSUDZA, Banda Aceh, Rabu, 11 November 2020. (Foto: Tagar/Dok Humas Aceh)

Banda Aceh - Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah meninjau pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, Banda Aceh, Aceh, Rabu, 11 November 2020, sore.

Dalam kunjungan tersebut, Taqwallah meminta manajemen RSUDZA agar terus memperbaiki kinerja pelayanan serta sarana dan prasarana sehingga pasien merasa nyaman selama di rawat di RSUDZA.

Selain itu, Taqwallah juga meminta segera kepada Direktur RSUDZA Azharuddin dan para Wakil Direktur untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan yang baik dan tidak muluk-muluk.

“Bagaimana SOP, apakah berjalan baik? Jika tidak, apa kendalanya, segera dievaluasi. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah jangan buat aturan yang tidak mungkin atau susah untuk dikerjakan. Idealis boleh tapi kita juga harus realistis,” kata Taqwallah dalam keterangannya, Kamis, 12 November 2020.

Selain itu Taqwallah juga mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan Gerakan Bersih, Rapi, Elok dan Hijau atau disingkat Gerakan Bereh, sehingga suasana kerja akan lebih nyaman.

“Gerakan Bereh masih dan akan terus berlanjut Lihat ini,” ujar Taqwallah, sambil menunjukkan dua botol bekas minuman kemasan yang terletak di belakang tirai pasien di ruang IGD.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah jangan buat aturan yang tidak mungkin atau susah untuk dikerjakan. Idealis boleh tapi kita juga harus realistis.

Kepada manajemen RSUDZA, Taqwallah juga menanyakan kondisi IGD sebelum dan selama pandemi Covid-19.

Terkait hal tersebut, Azharuddin menjelaskan bahwa ada penurunan jumlah pasien di IGD selama pandemi. “Ada penurunan yang cukup signifikan Pak. Biasanya bisa mencapai 100 hingga 160 pasien. Selama pandemi, jumlah pasien yang dirawat di IGD hanya sekitar 50 hingga 60 pasien saja,” ujar Azharuddin.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto mengatakan kunjungan ini dilakukan menindaklanjuti saran dan masukan dari pihak legislatif terkait peningkatan pelayanan di RSUDZA. Beberapa jam sebelum kunjungan ke RSUDZA, lanjut Iswanto, Sekda juga menggelar rapat evaluasi bersama seluruh jajaran manajemen RSUDZA. Turut ikut dalam rapat tersebut pejabat struktural serta dewan pengawas rumah sakit. []

Berita terkait
Anggaran Tenaga PDPK di Aceh Tamiang Rp 2 Miliar per Tahun
Setiap tahun Pemerintah Aceh Tamiang mengeluarkan Rp 2 miliar untuk Pegawai Dengan Perjanjian Kerja (PDPK).
Lagi Pidato, Ketua Apkasindo Aceh Meninggal Dunia
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh meninggal dunia saat sedang berpidato di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Aceh Utara, Daerah Paling Banyak Menikah Bulan Oktober
Kabupaten Aceh Utara menjadi daerah pasangan yang paling banyak menikah pada Oktober 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.