Tingkatkan Mutu Pengawasan Internal, Kementerian ATR/BPN Adakan Rakorwas

Kementerian ATR/BPN gelar Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan (Rakorwas) Inspektorat Jenderal Tahun 2022 bagian dari tata kelola internal.
Kementerian ATR/BPN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan (Rakorwas). (Foto: Tagar/Kementerian ATR/BPN)

Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian ATR/BPN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan (Rakorwas) Inspektorat Jenderal Tahun 2022. 

Rakorwas kali ini mengusung tema "Sinergitas dalam Mengawal Terselenggaranya Program Kerja Kementerian ATR/BPN yang Berkualitas dan Akuntabel melalui Pelaksanaan Pengawasan Intern yang Profesional dan Berintegritas" di Novotel Bogor Golf Resort and Convention Center pada Rabu, 19 Januari 2022.

Membuka Rakorwas, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian ATR/BPN, Sunraizal mengatakan bahwa Rakorwas ini merupakan bagian dari tata kelola pengawasan internal. 


Saya tidak bosan mengingatkan kita punya visi misi dan tujuan yang sudah dituangkan dalam Renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian kita.


"Rakorwas ini merupakan bagian dari pengawasan internal yang dilakukan setiap tahun. Tapi, jangan dianggap sebagai ritual tahunan, dengan Rakorwas ini saya harap kita bisa mencapai tujuan kementerian," ujar Sunraizal.

Lebih lanjut, Irjen Kementerian ATR/BPN berharap agar dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Itjen tidak hanya mampu menyajikan temuan dan laporannya, tetapi juga melakukan penataan dan penyempurnaan sistem, struktur kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen, efektif, dan efisien. 

"Diharapkan pelaksanaan tugas pengawasan fungsional yang dilaksanakan Itjen Kementeriam ATR/BPN dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam rangka meningkatkan kerja organisasi," ucapnya.

Selain itu, Rakorwas ini juga membahas implementasi kebijakan Reformasi Birokrasi (RB) yang dinilai sangat penting dalam membangun good governance dan clean government

"Melalui momentum ini, koordinasi segala aktivitas pengawasan baik yang telah dicapai selama tahun 2021 dan rencana pelaksanaan di tahun 2022 diharapkan mampu mendukung capaian kinerja Kementerian ATR/BPN," ujar Sunraizal.

Sunraizal juga mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk memahami Rencana Strategis (Renstra) Kementerian ATR/BPN. "Saya tidak bosan mengingatkan kita punya visi, misi, dan tujuan yang sudah dituangkan dalam Renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian kita," kata Irjen Kementerian ATR/BPN.

Ketua Panitia Rakorwas Itjen Tahun 2022, Ni Made Susilawati melaporkan bahwa Rakorwas ini dipersiapkan sebagai forum pembahasan puncak untuk mengevaluasi pelaksanaan sejumlah isu dan program strategis kementerian. 

"Hal ini untuk bersama-sama mewujudkan pengawasan internal dengan basis pengawasan pada risiko-risiko organisasi dan terwujudnya penyelenggaraan program strategis yang memenuhi kaidah 3E (Efektif, Efisien, dan Ekonomis) serta secara kolaboratif menyusun renaksi pengawasan internal tahun 2022," ujarnya.

Pelaksanaan Rakorwas ini juga diisi dengan berbagai diskusi panel dan diskusi kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 22 Januari 2022. Turut hadir narasumber dari pihak internal maupun eksternal Kementerian ATR/BPN. []

Berita terkait
Menteri ATR/BPN Meminimalisir Sengketa dan Konflik Pertanahan
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil membahas terkait Evaluasi Penanganan Permasalahan Pertanahan. Simak ulasannya berikut ini.
Kementerian ATR/BPN Gelar Sinkronisasi Program Kerja
Kementerian ATR/BPN menyinkronisasikan target kinerja dan kemampuan sumber daya satuan kerja (satker), serta menetapkan distribusi target.
Wamen ATR/BPN: Perlu Strategi dalam Wujudkan Penyelesaian Konflik Agraria
Wamen ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan bahwa konflik agraria yang terjadi bisa saja karena permasalahan ketimpangan akses atas kepemilikan tanah.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi