Tingkat Kematian Akibat Virus Marburg Capai 88%

Empat orang melakukan kontak dengan seorang laki-laki yang meninggal karena virus Marburg –suatu virus yang mirip Ebola– di Guinea
Kasus seorang yang meninggal akibat virus Marburg – yang mirip Ebola – ditemukan di Guinea (Foto: voaindonesia.com)

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) hari Selasa, 10 Agustus 2021, mengatakan sedikitnya empat orang melakukan kontak dengan seorang laki-laki yang meninggal karena virus Marburg –suatu virus yang mirip Ebola– di Guinea, ketika sejumlah staf WHO dikirim ke negara di Afrika Barat itu untuk membantu pihak berwenang menghentikan wabah itu.

Juru Bicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan kasus yang dilaporkan hari Senin itu, 9 Agustus 2021, merupakan yang pertama terjadi di Afrika Barat, kawasan yang pernah diselimuti wabah Ebola yang mengerikan antara tahun 2014-2016 dan menewaskan sedikitnya 11.325 orang.

Chaib mengatakan pihak berwenang sedang berupaya melacak kontak keempat laki-laki yang sebelumnya mengunjungi fasilitas kesehatan itu sebelum laki-laki itu meninggal dunia. “Sedikitnya empat orang yang telah melakukan kontak belum memiliki gejala apapun. Mereka belum menunjukkan penyakit ini,” ujarnya. Chaib mengatakan 10 staff WHO sedang melakukan pelacakan kontak di Guinea.

distribusi marburgDistribusi geografis wabah Marburg Haemorrhagic Fever dan Kelelawar Buah Famili Pteropodidae (Foto: who.int)

Virus Marburg berasal dari kelompok virus yang sama dengan Ebola, yang sebelumnya telah melanda sebagian Afrika, antara lain Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda.

Gejala-gejala Marburg adalah demam tinggi dan nyeri otot, dan sebagian pasien kemudian mengalami pendarahan lewat bagian-bagian tubuh yang terbuka, seperti mata dan telinga.

Belum ada obat-obatan atau vaksin yang disetujui untuk virus Marburg, tetapi rehidrasi dan layanan pendukung lain dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Dari wabah sebelumnya diketahui tingkat kematian akibat Marburg mencapai 88%, tetapi WHO mengatakan angka itu bervariasi, tergantung varian dan bagaimana mengatasi kasus itu (em/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Covid-19 Belum Reda, AS Diserang Virus Bunny Ebola
Amerika Serikat (AS) dihantam virus Bunny Ebola yang menginfeksi populasi kelinci di negeri Paman Sam tersebut.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja