Tim Joe Biden Tidak Punya Akses ke Data Resmi Virus Corona

Tim Presiden terpilih AS, Joe Biden, tidak mendapat akses ke data resmi terkait virus corona di AS sehingga tidak diketahui respon pemerintah
Presiden terpilih AS, Joe Biden, dalam rapat virtual dengan pakar diplomatik, intelijen, dan pertahanan luar di Wilmington, Delaware, 17 November 2020. (Foto: voaindonesia.com - JIM WATSON/AFP)

Jakarta – Ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih mempermasalahkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 3 November 2020, ada sedikit komunikasi antara pemerintahan Trump dan tim Biden yang akan mengambil alih pemerintahan, termasuk mengenai tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona (Covid-19). Tim Joe Biden tidak mendapat akses ke data resmi terkait virus corona di AS.

Presiden AS terpilih, Joe Biden, terus bergerak menuju kepemimpinan Amerika mulai 20 Januari 2021 dan minggu ini diperkirakan akan mengumumkan beberapa anggota kabinetnya. Tetapi, rasa frustrasi memuncak di kalangan Demokrat karena kurangnya komunikasi dengan Gedung Putih karena Presiden Donald Trump mempermasalahkan hasil Pilpres.

Salah satu masalah utama adalah respons pemerintah terhadap Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

“Tim transisi kami tidak mendapat akses ke pejabat badan-badan pemerintah untuk membantu kami mengembangkan berbagai rencana, dan ada banyak fokus pada rencana peluncuran vaksin yang penting pada hari-hari awal kepresidenan Biden. Kami tidak memiliki akses ke sana,” kata Robert Klain, kepala staf Gedung Putih dalam pemerintahan Biden mendatang.

Menetapkan rencana distribusi vaksin secara nasional kini menjadi prioritas utama. Perusahaan pembuat obat Moderna dan Pfizer melaporkan minggu lalu bahwa uji coba vaksin virus corona yang dilakukan telah menunjukkan kemanjuran lebih dari 90%.

Pfizer mengajukan permohonan izin darurat di Amerika Serikat, dan Moderna mengatakan akan melakukan hal yang sama. “Tim Trump siap untuk mengirimkan vaksin dalam waktu 24 jam setelah persetujuan,” kata Dr. Moncef Slaoui, kepala penasihat sains untuk program pengembangan vaksin pemerintahan Trump.

Tetapi, Slaoui menambahkan bahwa dia khawatir informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan sebagian orang Amerika enggan mendapat vaksinasi.

“Saya sangat, sangat prihatin dengan keragu-raguan yang ada, dan saya kira sangat disayangkan karena hal itu diperburuk oleh konteks politik di mana padahal kami telah bekerja sangat keras dengan perusahaan-perusahaan dan ribuan orang yang terlibat untuk mengusahakan tersedianya vaksin,” ujar Slaoui.

Kasus Covid-19 di Amerika telah melampaui 12 juta dengan sekitar 256.000 kematian. Ini data terbaru dari Universitas Johns Hopkins. Bagaimana drama politik yang kini berlangsung akan mempengaruhi respons vaksinasi masih belum diketahui (lt/ka)/Michelle Quinn/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Joe Biden: Harus Ada Panglima Lawan Pandemi Virus Corona
Presiden terpilih AS, Joe Biden, mengatakan bahwa upaya melawan pandemi virus corona seperti pergi perang harus ada panglimanya
Presiden Terpilih Joe Biden Bentuk Tim Tanggap Virus Corona
Kalangan pakar di AS melihat perubahan tajam dalam strategi mengatasi pandemi virus corona dengan terpilihnya, Joe Biden, sebagai Presiden AS
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.