Tiga Wilayah Kekuasaan Prabowo, Bagaimana Jokowi Merebutnya?

Bagaimana Jokowi merebut tiga wilayah kekuasaan Prabowo?
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik di hadapan pendukungnya di Jambi, Kamis (14/3). (Foto: Antara/Wahdi Septiawan)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Mendekati Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019), pastinya tak sedikit dari masyarakat ingin mengetahui daerah-daerah mana saja yang mendominasi elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang memiliki dampak pada peningkatan dukungan.

Berdasarkan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis atau Puskaptis melihat Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Sandiaga menang dikebanyakan daerah Pulau Jawa. Di antaranya adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Dari survei yang dilakukan Puskaptis pada Februari 2019, wilayah Banten Prabowo-Sandiaga 60,23 persen dan Jokowi-Ma'ruf Amin 31.82 persen. Disusul provinsi DI Yogyakarta, Prabowo-Sandiaga 51,61 persen dan Jokowi-Ma'ruf Amin 41,94 persen.

Di DKI Jakarta Prabowo-Sandiaga mendapatkan angka sebesar 53.49 sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin 38.37 persen. Survei ini dilakukan di 34 provinsi mulai tanggal 8 sampai 14 Januari 2019. Survei dilakukan secara proporsional kepada mereka yang mempunyai hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019.  

Mendekati ajang pemungutan suara Pilpres 2019, aroma persaingan sudah mulai terlihat dari tren elektabilitas kedua pasangan calon ini.

Masing-masing pasangan calon sudah menunjukkan tingkat elektabilitasnya. Apalagi, Lembaga survei Pusat Riset Indonesia (PRI) mencatat, di Pulau Sulawesi paslon nomor 02 Prabowo-Sandiaga unggul atas paslon petahana Jokowi-Ma'ruf Amin.

Direktur Lembaga Survei PRI Muzanni Firdau mengatakan, dari enam Provinsi di Pulau Sulawesi, tercatat Prabowo-Sandi menang di empat provinsi. Yakni di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.  

Empat wilayah dari 6 provinsi di kawasan Sulawesi yang diunggulkan nomor urut 02 ini meliputi Provinsi Sulawesi Selatan 51,00%, Sulawesi Tengah 79,22%, Sulawesi Tenggara 66,62%, dan Gorontalo 65,87%.

Survei tersebut dilakukan pada 5-11 Februari 2019. Survei dilakukan secara proporsional di 34 Provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih.

Diketahui, Pulau Sulawesi dikenal sebagai salah satu wilayah yang memiliki jumlah pemilih signifikan dan menentukan. Tak ayal, wilayah itu selalu menjadi ajang rebutan dukungan pada setiap kontestasi Pilpres dan selalu memberikan dampak besar dalam perolehan suara nasional.

Wilayah Kekuasaan PrabowoPeta Kekuasaan Prabowo. (Infografis: Tagar/Rully Yaqin)

Bagaimana Jokowi Merebut Wilayah Kekuasaan Prabowo?

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago tak mengkhawatirkan terhadap daerah-daerah yang mendominasi dukungan terhadap Capres-Cawapers, Prabowo- Sandiaga.

Dengan penuh keyakinan, Menurut Irma, pihaknya bisa meningkatkan suara untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di daerah-daerah yang didominasi dengan Prabowo-Sandiaga.

"Kitakan punya program kerja. Kita juga kan punya tim kampanye daerah, ya kita rebut dong. Kita sampaikan dong program-program kita kepada masyarakat disana yang selama ini terpapar hoaks, sehingga mereka paham siapa itu pak Jokowi dan kemudian kita jelaskan program-program kita yang sudah dilakukan dan apa saja yang belum dilakukan apa saja, dan yang akan dilakukan apa saja seperti itu," kata Irma Suryani Chaniago saat dihubungi Tagar News, Rabu (20/3).

Dia mengatakan pihaknya akan menjelaskan kepada masyarakat tentang program-program Jokowi dalam membangun bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik.

Bahkan kata dia, TKN juga akan mengajak masyarakat untuk tidak mempercayai hoaks, fitnah ataupun menyinggung isu SARA yang dituduhkan kepada Jokowi tersebut.

"Kita bicara by data, kedua kita gak mau melakukan hal yang sama jangan bicara hoaks, jangan bicara sara. Kita selalu menunjukan bahwa kita ingin menang itu bukan hanya untuk kita tapi untuk Indonesia. Ini untuk persatuan dan kesatuan bangsa, menghindari perpecahan karena hoaks,sara dan fitnah yang merajalela dimana-dimana," ucap dia.

"Kita menjelaskan siapa sebenarnya Jokowi dan menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan pak Jokowi. Karena selama ini di daerah-daerah itu pasca yang terjadi justru didaerah-daerah itu yang banyak terpapar berita-berita hoaks. Banyak hal yang haris disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat paham bahwa apa yang dilakukan Jokowi selama ini, itu bermanfaat dan sudah bisa dibuktikan. Itu yang perlu disampaikan ke publik," imbuhnya sembari mengakhiri.[]

Baca juga:

Berita terkait