Tiga Puluh Menit di RS Singapura Tempat Ani Yudhoyono Dirawat

'Rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget tak menyangka sama sekali, rasanya tak ada riwayat.' - Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono menjalani perawatan di National University Hospital,Singapura, karena terserang penyakit kanker darah. Ia ditemani suaminya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Instagram/Ani Yudhoyono)

Singapura, (Tagar 18/2/2019) - "Semua sayang Bu Ani," kata Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono. Ia tiga puluh menit menjenguk Ani Yudhoyono di National University Hospital, Singapura.

Kita semua sayang kepada beliau, begitu yang disampaikan oleh Pak Boed, panggilan akrab Boediono, seusai menjenguk Ibu Negara RI periode 2004-2014 Kristiani Herawati Yudhoyono, yang kerap disapa Bu Ani.

Istri Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono sejak beberapa hari lalu, dirawat di National University Hospital, Singapura, karena terserang penyakit kanker darah.

Ya, semua sayang Bu Ani. Hal itu tampak dari banyaknya pejabat, mantan pejabat hingga warga biasa yang menjenguknya di negeri jiran. Belum lagi bunga dan buah yang dikirimkan dari berbagai pihak ke rumah sakit.

Selain Boediono dan keluarga, pada Minggu ini dialnsir kantor berita Antara tampak menjenguk Bu Ani, antara lain, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat, mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Boediono yang datang bersama istri dan putrinya pun sempat membacakan doa bagi kesembuhan Bu Ani.

Selama menjenguk sekitar 30 menit di dalam ruangan, namun nampak, kunjungannya sangat berarti.

Saat dijenguk oleh Mari Elka Pangestu,  Bu Ani, melalui Mari, meminta seluruh masyarakat Indonesia mendoakan kesembuhannya.

"Bu Ani meminta kita semua berdoa agar Bu Ani terus semangat," kata Mari.

Menurut sejumlah pejabat yang mengunjunginya, kondisi Bu Ani relatif baik. Wajahnya tampak segar, suaranya pun tegas, seperti biasa, bahkan, daya ingatnya masih tajam.

Sifat perhatian, juga masih dia tampakkan kepada tamu yang datang, seperti yang dikatakan oleh Soekarwo.

"Beliau sakit, tapi perhatian," katanya.

Ia bercerita, Ani sempat menanyakan kabarnya setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala daerah, tanda perhatiannya kepada Soekarwo.

Perhatian juga diberikan Ani yang tidak lupa mengucapkan selamat kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Dardak, yang menjenguknya pada Sabtu (16/2).

"Bu Ani memberikan ucapan selamat, luar biasa," kata dia.

Bahkan, Ani menyempatkan mengirim salam untuk istri Emil Dardak, Arumi.

Menurut Khofifah, Ani dalam kondisi yang sangat baik, wajahnya nampak segar, suaranya pun tegas penuh semangat.

"Bu Ani wajahnya, bicaranya tetap jernih," kata Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial ini.

Ani Yudhoyono juga masih memiliki daya ingat yang tajam. Hal itu nampak, saat Ani menyebut daerah pemilihan Syarif Hasan dalam Pemilu 2019, cerita Khofifah.

Penyintas Kanker

Tidak hanya pejabat penyintas kanker, bahkan menitipkan pesan khusus untuk Bu Ani yang disampaikan melalui politisi Partai Demokrat, Dede Yusuf.

Penyintas, kata Dede, turut menyemangati agar Ani dapat melalui pengobatan dengan selalu semangat.

"Mereka menyampaikan, kanker bisa diikuti dengan baik, sehingga menjalaninya tidak dengan menderita," kata dia.

Terdapat jutaan penderita kanker yang hingga kini tetap bisa menjalani kehidupan dengan normal.

Yang paling penting, kata pria yang pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat itu, kualitas hidup ditingkatkan.

"Proses penyembuhan ada, yang penting kualitas hidup, semangat," kata Dede.

Rasanya Seperti Palu Godam

Sementara itu, melalui akun instagram @aniyudhoyono, Minggu, Ani Yudhoyono mengaku kaget menderita kanker darah karena tidak ada satu pun riwayat di keluarganya yang pernah menderita penyakit itu.

"Menderita sakit pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja. Namun, ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget tak menyangka sama sekali, rasanya tak ada riwayat dalam keluarga terkena penyakit itu," tulis Ani melalui akunnya.

Ani mengatakan dirinya menyadari bahwa ujian dari Allah SWT dapat menimpa siapa saja yang dikehendaki.

"Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah baik dokter Singapura maupun Indonesia memberikan yang terbaik untuk saya," tulis Ani.

Dia mengaku mencatat setiap pengobatan yang dijalaninya, mulai dari konsumsi obat, suntikan kemo, transfusi darah dan lain-lain. Dia menyatakan menjalani dengan penuh ketabahan, tegar dan disiplin.

"Karena pengobatan itu saya harus ketat, saya `diisolasi`, untuk menghindari penyakit lain masuk," jelasnya.

Ani menyatakan dirinya akan mampu melawan kanker darah itu dengan dukungan kuat dari semua orang di Indonesia dan di dunia.

"Thank you very much for your love and care dear my husband and family!" tulis Ani.

Tidak Menyangka Kanker

Semangat yang disampaikan Bu Ani, menggambarkan semangat dan kekuatan yang ia miliki.

Sang suami, Susilo Bambang Yudhoyono pun mengatakan Bu Ani adalah sosok yang amat kuat.

"Enggak ada tanda-tanda sama sekali, ibunya sangat kuat," kata SBY saat menerima kunjungan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Pur) Sutarman dan Jenderal Polisi (Pur) Timur Pradopo di National University Hospital Singapura, Sabtu (16/2).

Bahkan, sebelum sakit, Ani masih mendampingi suaminya berkeliling daerah, antara lain Sumatera Utara dan Aceh.

Di Aceh, kondisi Ani mulai cepat lelah.

"Kami enggak sangka itu kanker," kata SBY.

Namun, ia optimistis, penanganan kesehatan yang diberikan kepada istrinya belum terlambat.

"Sekarang sedang diatasi. Semoga membaik," kata dia. []

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.