Tiga Mental Penting Saat New Normal di Kulon Progo

Tiga sikap penting yang harus ada saat Kulon Progo, Yogyakarta menerapkan new normal. Ketiga sikap itu apa saja?
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana saat melakukan pemantauan Bantuan Sosial Tunai (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Masyarakat Kulon Progo masih perlu meningkatkan kedisiplinnya pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Paslanya masih dijumpai warga yang tidak menaatinya, seperti dengan tidak memakai masker di tempat-tempat umum.

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengakui masih kurang sadarnya masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Mereka seolah-olah sudah memasuki fase tatanan kehidupan baru atau new normal, padahal saat ini baru persiapan new normal. "Masuk new normal saja belum, tapi masyarakat merasa sudah normal seperti tidak memakai masker," ujarnya di Kulon Progo, Jumat, 19 Juni 2020.

Hal ini, tentunya menimbulkan kekhawatiran karena pandemi Corona belum berakhir. Untuk itu, semuanya harus berhati-hati dan harus mematuhi protokol kesehatan. "Masyarakat tetap harus waspada," ungkapnya

Meski kasus Covid-19 di Kulon Progo terhitung minim dibandingkan daerah lain di DIY, namun tetap harus diingat Kulon Progo dikepung oleh daerah yang memiliki kasus Corona lebih tinggi, baik dari sisi barat, utara atau timur. Bukan tidak mungkin warga Kulon Progo akan terpapar Covid-19 karena mobilitas yang dilakukan hingga keluar Kulon Progo.

Masuk new normal saja belum, tapi masyarakat merasa sudah normal seperti tidak memakai masker.

Fajar menjelaskan, dalam menghadapi tatanan kehidupan baru harus dihadapi dengan kesadaran. Perlu ada perubahan atau Revolusi Mental masyarakat terkait protokol kesehatan Covid-19. Pertama, adalah mental protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 seperti kesadaran cuci tangan, kesadaran physical distancing, kesadaran wajib masker, dan lainnya.

Kedua, adalah mental menjaga imunitas tubuh agar tetap fit, dengan cara mengatur pola istirahat dan makan makanan yang bergizi. Ketiga, adalah mental teknologi yang menjadi sarana tatanan kehidupan baru, di mana semuanya harus siap berteman dengan teknologi dalam fase tersebut. Warga bekerja seperti biasanya namun dengan memanfaatkan teknologi seperti teleconference, belanja online, belajar online.

Fajar menjelaskan, Revolusi Mental adalah dasar kesadaran terhadap fase new normal di tengah pandemi Covid-19. Jika semua dilandasi kesadaran masing-masing maka fase ini bisa dijalani dengan baik.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, masyarakat diimbau agar tetap melaksanakan protokol kesehatan. "Masyarakat dihimbau tetap dirumah dan pergi hanya untuk tujuan penting, menghindari kerumunan, jaga jarak , pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan tingkatkan daya tahan tubuh," ujarnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Menengok Persiapan New Normal di Kulon Progo
Dinas Pariwisata DIY menggelar simulasi operasional hotel dan restoran di Kulon Progo dalam menyiapkan tatanan kehidupan baru.
Langkah Polres Kulon Progo Mengawal New Normal
Polres Kulon Progo siap menjadi cotoh kedisiplinan masyarakat serta mengawal new normal usai pandemi Corona.
Hukuman Pelanggar Protokol Corona di Kulon Progo
Warga yang melanggar protokol Covid-19 di Kulon Progo, Yogyakarta, mendapat hukuman, yakni mengucapkan Pancasila atau menyanyi lagu nasional.
0
Vonis Bebas WN Malaysia Majikan Adelina Lisao Lukai Keadilan
Kemenlu katakan putusan Mahkamah Persekutuan Malaysia bebaskan terdakwa Ambika, majikan Adelina Lisao, mengecewakan dan lukai rasa keadilan