Tiga KPPS Taput Meninggal, KPU Proses Santunan

Tiga orang petugas KPPS meninggal dunia selama berlangsungnya Pemilu 2019 di Tapanuli Utara
Warga bersama personel Polres Tapanuli Utara di lokasi penemuan jasad Luhut Ferry Parasaoran Aritonang, Sabtu 11 Mei 2019. (Foto: Humas Polres Taput)

Tarutung - Ada tiga orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia selama berlangsungnya Pemilu 2019 di Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut).

"Kita sudah laporkan agar keluarga korban memperoleh hak santunan sesuai Surat Edaran KPU RI Nomor 606/PP.05-SD/05/SJ/V/2019 tentang Penyertaan Resume Medis/Ringkasan Pulang sebagai Data Pendukung Penerima Santunan, nilainya Rp 36 juta," kata Ketua KPU Tapanuli Utara Kopman Pasaribu di Tarutung, Kamis 16 Mei 2019.

Kopman mengatakan data ke tiga pejuang demokrasi dari Tapanuli Utara sudah disampaikan ke KPU Sumut. Mereka bertiga merupakan bagian dari 469 petugas KPPS se-Indonesia yang meninggal dunia dalam Pemilu 2019.

Sejauh ini proses sedang berjalan agar santunan terhadap keluarga korban bisa secepatnya disalurkan. Sesuai surat edaran KPU, masing-masing keluarga korban akan menerima santunan sebesar Rp 36 juta.

"Keluarga korban di Taput berharap semoga santunan secepatnya bisa terealisasi dan itu hak mereka sebagai pejuang demokrasi," kata Kopman.

Adapun tiga petugas KPPS Tapanuli Utara yang meninggal dunia adalah, Samsir Ritonga (46), laki-laki, meninggal dunia pada 6 Mei 2019, jabatan KPPS, warga Dusun Pangorian, Desa Parinsoran, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara.

Wijoyo Nainggolan (37), laki-laki, meninggal dunia pada 7 Mei 2019, jabatan PAM TPS, sehari-hari petani, warga Sileangleang, Desa Lontung Jae II, Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara.

Luhut Ferry P Aritonang (43), laki-laki, meninggal dunia pada 6 Mei 2019, jabatan KPPS, warga Lumban Batu Nagodang, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.