Tidak Pernah Menang, Persik Benahi Mental Pemain

Persik Kediri melakukan pembenahan mental pemain saat kompetisi Shopee Liga 1 2020 mengalami penundaan karena virus corona.
Persik Kediri melakukan pembenahan mental pemain saat kompetisi Shopee Liga 1 2020 mengalami penundaan karena virus corona setelah mengalami kekalahan 0-1 dari Persiraja Banda Aceh. Tampak pemain Persik Nicola Asceric (kanan) di pertandingan melawan Persiraja. (Foto: Tagar/Fendhi Lesmana)

Kediri - Kekalahan di kandang sendiri menjadi pelajaran berharga Persik Kediri. Saat kompetisi Shopee Liga 1 2020 mengalami penundaan karena virus corona, pelatih Joko Susilo memanfaatkan kesemparan membenahi mental pemain. Bahkan saat liga dihentikan untuk sementara, Persik tetap mengasah mental agar mereka lebih siap saat kompetisi digulirkan kembali. 

Kompetisi Liga 1 dihentikan untuk sementara waktu setelah Covid-19 mewabah. Namun itu tidak berarti Persik tidak melakukan pembenahan. Juara Liga 2 2019 ini justru memanfaatkan libur kompetisi dengan mengasah mental pemain. 

Banyak yang harus dibenahi seperti disampaikan pelatih Joko. Kekalahan menyakitkan 0-1 dari Persiraja Banda Aceh di kandang sendiri menjadikan tim berada di titik nadir. 

Kami lakukan rekondisi dan mengembalikan mental pemain. Kekalahan di laga terakhir membuat pemain terpukul

Setelah memetik hasil lumayan memuaskan menahan Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC dengan skor sama 1-1, Persik justru menelan kekalahan dari sesama tim promosi. 

Ini menjadikan Persik belum pernah menang selama 3 pertandingan pertama. Dengan meraih 2 poin, tim berada di peringkat 13 atau di zona bawah. 

Tim berjuluk Macan Putih pun harus move on dan bangkit mengejar ketinggalan. Bahkan saat penundaan pertama selama 14 hari, manajemen tim menginginkan agar Persik terus berlatih untuk memperbaiki permainan.

Pelatih Joko Susilo juga menyatakan tidak ada waktu bagi tim untuk bersantai. Dirinya ingin fokus untuk rekondisi pengembalian mental pemain pascakalah di kandang. Joko menilai kekalahan dari Persiraja para pemain terpukul. Pasalnya, mereka berharap memberi kemenangan pertama bagi suporter yang memenuhi Stadion Brawijaya di laga itu.

"Kami lakukan rekondisi dan mengembalikan mental pemain. Kekalahan di laga terakhir membuat pemain terpukul," kata Joko di Kediri, Senin, 23 Maret 2020.  

Pembenahan Mental Pemain Persik Ditangani Psikolog

Pembenahan mental harus melakukan pendekatan secara psikologis. Dia berharap ada psikolog yang mendampingi pemain. Dirinya juga harus memahami karakter setiap pemain. 

"Dibutuhkan pendekatan secara psikologis. Jadi saya tidak bisa menyampaikannya secara detail. Itu keilmuan psikologi. Kami meminta kepada manajemen untuk kebutuhan psikolog," ujarnya. 

Setelah mental pemain dibenahi, latihan kemudian difokuskan pada teknik, taktik, fisik dan chemistry antarpemain. Mantan asisten pelatih tim nasional ini ingin memaksimalkan  pembenahan tim.

"Selama 2 minggu jeda kompetisi memang harus dimaksimalkan. Tetapi selanjutnya kompetisi mengalami penundaan. Jadi saya bisa memaksimalkannya," kata Gethuk, sapaannya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Persik Arif Priyono menuturkan bila tim masih terus berlatih meski libur kompetisi. Sebagai kontestan Liga 1, pihak manajamen selalu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh regulator liga  maupun pemerintah.

"Soal liga kami pasti taati aturan dari pemerintah," ujar dia. []

Berita terkait
Antisipasi Corona, Persik Batal Latihan di Luar Kota
Persik Kediri batal menggelar pemusatan latihan di Trenggalek, saat libur kompetisi. Adanya wabah virus corona membuat rencana itu dibatalkan.
Baru 3 Laga, Persik Kediri Ditinggalkan Manajer
Manajer Persik Kediri Beny Kurniawan mengundurkan diri saat kompetisi Shopee Liga 1 2020 baru menjalani 3 pertandingan.
Tampil Tak Gereget, Persik Kalah dari Persiraja
Persik Kediri bermain tanpa greget sehingga harus mengakui keunggulan 0-1 dari tamunya Persiraja Banda Aceh di laga Shopee Liga 1 2020.