Tidak Lulus Jalur Zonasi, Siswi di Gowa Jatuh Sakit

Akibat tak lulus jalur zonasi, dua calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa jatuh sakit. Ini nama ke dua siswi tersebut.
Nurmila (Kiri), Hasma Daeng Baji dan Putrinya Bunga Citra Dewi (Kanan) saat mengunjungi kediaman Ketua DPC Partai Gerindra Gowa, Andi Tenri Indah untuk meminta solusi agar anaknya dapat bersekolah, Rabu 17 Juni 2019. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Akibat tak lulus jalur zonasi, dua calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gowa jatuh sakit. Keduanya yakni Nur Alia Syahbani warga Perumahan Nusa Indah, Kecamatan Pallangga dan Bunga Citra Dewi yang tinggal di Jalan Swadaya, Sungguminasa.

Nur Alia Syahbani harus menelan pil pahit saat dirinya dinyatakan tidak lulus di SMPN 1 Pallangga. Akibatnya Nur Alia jatuh sakit sejak hari pertama sekolah dimulai.

Sementara Bunga Citra Dewi tidak lulus di SMPN 1 Sungguminasa. Padahal jarak rumah Bunga hanya 600 meter dari sekolah."Awalnya tifus, setelah itu matanya lagi yang sakit karena terlalu banyak menangis," kata Nurmila, ibu Nur Alia, Rabu 17 Juli 2019.

Sementara Bunga Citra Dewi tidak lulus di SMPN 1 Sungguminasa. Padahal jarak rumah Bunga hanya 600 meter dari sekolah.

Artikel terkait: PPDB Zonasi Ibarat Kawin Paksa Seperti Siti Nurbaya

Mirisnya lagi saat teman-teman sebayanya mengikut proses belajar mengajar di hari pertama sekolah, sementara Bunga kala itu mengenakan seragam putih biru hanya bisa berbaring di rumahnya.

"Sudah tiga hari ini anak ini menangis terus di rumah, tidak mau keluar, di dalam rumah terus menangis," tutur Hasma Daeng Baji, ibu dari Bunga Citra

Kepada Tagar, Hasma yang duduk didampingi putrinya Bunga mengaku bingung karena hingga hari ini putrinya belum mendapatkan sekolah Padahal ia memiliki impian untuk melihat anaknya menjadi dokter.

"Saya ini orang miskin kasihan. Bapaknya sudah meninggal, saya hanya mau lihat anak saya sekolah, saya mau dia jadi dokter," kata Hasma seraya menyeka air matanya.

Nurmila bersama Hasma Daeng Baji pun mengunjungi rumah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC)  Partai Gerindra Gowa, Andi Tenri Indah untuk meminta bantuan agar anaknya dibantu masuk ke sekolah yang masih memiliki kuota.

Artikel lainnya: Plus Minus Sistem Zonasi PPDB 2019

Andi Tenri Indah yang berhasil duduk di kursi DPRD Gowa sebagai Wakil Ketua DPRD Gowa ini mengaku dirinya tidak akan menyalahkan sistem yang diberlakukan pemerintah. Hingga kini dirinya berusaha mencari solusi, agar bagaimana pemerintah mencari solusi untuk permasalahan ini.

"Saya di sini hanya ingin mencari solusi, bagaimana baiknya agar anak-anak kita di Gowa ini dapat bersekolah, jangan sampai karena tidak lulus sistem zonasi banyak anak-anak di Gowa tidak  bersekolah," kata Andi Tenri.

Dikatakan pula, jika sistem zonasi belum cocok di Kabupaten Gowa, karena jumlah Sekolah SMP di Gowa masih belum menampung banyaknya lulusan SD setiap tahunnya.

"Jadi SMP di Gowa itu kurang, nah sekarang itu bagaimana caranya ini meminta ke Pemerintah untuk membangun SMP. Biar semua bisa tertampung," ungkapnya.

Diketahui, Andi Indah selama ini berjuang agar siswa-siswa yang tidak lulus jalur zonasi ini dapat bersekolah.

"Kalau ada jalur yang bisa dibayar, saya bayarkan. Kalau ada yang suruh beli bangku agar dapat masuk bersekolah di sekolah itu, saya akan belikan, asal semua anak yang datang ke saya bisa bersekolah," tambah Indah.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Dr Salam saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan mengecek kembali perihal kejadian tersebut. "Saya baru mengetahui hal ini, nanti saya cek dulu ya," singkatnya. []

Berita terkait