Thoriqoh Sambut 1 Juta Masker untuk Warga Jawa Barat

Satu juta masker harap disebar merata, prioritas warga sakit, bergejala sakit, puskesmas yang terpapar Covid-19. Thoriqoh Nasrullah Fitriyah.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Thoriqoh Nasrullah Fitriyah. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Thoriqoh Nasrullah Fitriyah, menyambut baik pembagian satu juta masker untuk masyarakat oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

“Langkah baik yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Pembagian masker ini menjadi salah satu intervensi pemerintah daerah terhadap langka dan mahalnya harga masker yang ada di Jawa Barat,” tuturnya saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Bandung, pertengahan Maret 2020.

Thoriqoh mengharapkan pembagian masker bisa merata ke seluruh wilayah di Jawa Barat. Hal ini tercapai apabila pembagian masker dilakukan bertahap. Pertama, didahulukan masyarakat yang sakit atau yang bergejala sakit. Kedua, diprioritaskan untuk dibagikan di puskesmas-puskesmas yang berada di daerah terpapar Covid-19. 

“Kalau bisa merata ya bagus, setelah dibagikan untuk kelompok prioritas,” kata dia.

Pembagian masker ini menjadi salah satu intervensi pemerintah daerah terhadap langka dan mahalnya harga masker yang ada di Jawa Barat.

Ia mengatakan masker, hand sanitizer, disinfektan, dan produk kebersihan lain, langka di beberapa wilayah Jawa Barat, terutama wilayah yang masuk zona merah atau daerah yang angka Covid-19 tinggi. Ia mengimbau distributor, pedagang eceran untuk tidak mengambil untung dari situasi saat ini.

“Memang mahal dan langkanya masker serta beberapa produk kebersihan sudah lama terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 warga asal Depok positif Covid-19. Ini karena supply and demand juga ya, tapi ya distributor dan pedagang janganlah ambil keuntungan dari situasi ini,” ujarnya.

Ia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap distributor, spekulan, dan pedagang yang sengaja memanfaatkan kondisi saat ini. Harus ada efek jera agar tak ada lagi yang bermain-main memanfaatkan situasi.

“Intervensi pembagian masker sudah, tinggal tindak tegas kalau masih ada yang berani menimbun atau menjual harga tinggi,” ucapnya.

Thoriqoh berharap pemerintah daerah juga memikirkan dampak eknomi masyarakat menengah ke bawah akibat wabah corona Covid-19. []

Baca juga:

Berita terkait
PKB Tolak Rapid Test Covid-19 Massal di Jawa Barat
PKB menolak rapid test Covid-19 massal di 3 stadion Jawa Barat, meminta Ridwan Kamil melibatkan puskesmas, RT, RW, untuk meminimalisir kerumunan.
Demokrat: Ridwan Kamil Amatiran Tangani Covid-19
Cara menangani Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil masih amatiran. Harusnya bisa profesional, ini masalah nyawa. Sugianto Nangolah dari Demokrat.
Daddy Rohanady: Anggaran Infrastruktur untuk Covid-19
Anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady mengusulkan anggaran infrastruktur dipangkas untuk menangani penyebaran virus corona Covid-19 di Jawa Barat.