TGB Perkenalkan Radioterapi sebagai Ikhtiar Menangani Pasien Kanker

Radioterapi di RSUD NTB, sebut TGB, merupakan ikhtiar pemerintah provinsi dalam memberikan pelayanan dan penanganan lanjutan pasien kanker di daerah NTB.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyempatkan olahraga di sela kesibukan kerja. (Foto: Istimewa)

Mataram, (Tagar 29/3/2018) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan keberadaan radioterapi di RSUD NTB merupakan ikhtiar pemerintah provinsi dalam memberikan pelayanan dan penanganan lanjutan pasien kanker di daerah ini.

"Dengan fasilitas baru radioterapi tersebut, pelayanan kesehatan di RSUD provinsi, khususnya bagi penderita kanker, dapat dilakukan di NTB," kata Gubernur Zainul Majdi saat meninjau layanan radioterapi didampingi Direktur RSUD dr H Lalu Hamzi Fikri MM, wakil direktur dr Rusdy Hamid SpOG (K) dan Kepala Instalasi Radiologi dr Dewi Anjarwati MKes, SpRad, Selasa (27/3/2018).

TGB mengharapkan dengan adanya fasilitas radioterapi, semua pasien kanker di daerah ini dapat ditangani sendiri di RSUD NTB.

"Ini merupakan ikhtiar untuk menjadikan RSUD NTB sebagai pusat penanganan lanjut terhadap pasien kanker," kata TGB.

Gubernur menjelaskan angka kunjungan penderita kanker di NTB mencapai 120 pasien per hari. Namun selama ini di RSUD NTB hanya memberikan rujukan ke RSUP Sanglah Denpasar, Bali dan rumah sakit di Surabaya.

TGB mengingatkan, sebagai rumah sakit rujukan, RSUD NTB dituntut untuk terus melakukan inovasi dalam menghadirkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Untuk dapat melakukan hal itu, RSUD NTB harus terus berupaya melakukan pembenahan, mulai dari pelayanan kesehatan yang ramah kepada setiap pasien serta pengadaan fasilitas alat kesehatan yang memadai, sehingga cita-cita menghadirkan pelayanan prima kepada masyarakat benar-benar dapat terwujud nyata," katanya.

Fasilitas radioterapi di RSUD NTB pengadaannya baru pada 2017 melalui dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi NTB.

Radioterapi klinis ini telah terinstal sejak Desember 2017, dan diharapkan mulai beroperasi Agustus 2018.

Direktur RSUD NTB dr H Lalu Hamzi Fikri MM berharap dengan hadirnya alat radioterapi ini akan mampu memberikan pelayanan kesehatan terutama pada penderita penyakit kanker yang jumlahnya terus meningkat.

"Angka kunjungan pasien kanker pada tahun 2015 di NTB sebanyak 28.643 orang, dengan angka kunjungan 120 pasien per hari," katanya.

Menurut Fikri, RSUD NTB merupakan satu dari 17 rumah sakit di Indonesia yang memiliki alat radioterapi.

Karena itu, ia berharap bulan Agustus alat tersebut sudah dapat beroperasi, saat ini pihak RSUD NTB sedang menyiapkan kelengkapan administrasi penunjang untuk pengoperasian alat tersebut.

"Ke depan dengan hadirnya fasilitas radioterapi di RSUD NTB, kami dapat lebih fokus melakukan tindakan penanganan lebih lajut terhadap pasien kanker," katanya.

Kepala Instalasi Radiologi RSUD NTB dr Dewi Anjarwati MKes, SpRad menambahkan layanan radiologi di rumah sakit ini sudah memadai dan unggul.

"Kami punya pemindai sinar X (X-ray), ultrasonografi (USG), CT scan 128 slice, dan sebentar lagi akan dioperasikan mammografi, MRI (magnetic resonance imaging) dan layanan radioterapi atau terapi radiasi. Sudah ada juga bedah onkologi. Ini akan menjadikan RSUD NTB semakin unggul dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat NTB," kata Dewi. (ant)

Berita terkait