Teten Masduki: Tanaman Hias Salah Satu Opsi Pulihkan Ekonomi

Menkop Teten Masduki mengatakan bahwa pihaknya mendukung pasar tanaman hias yang disebut sebagai salah satu opsi pemulihan ekonomi masyarakat.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki. (Foto: Tagar/Kemenkop)

Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa pihaknya mendukung pasar tanaman hias di Kota Bogor, Jawa Barat yang disebutnya sebagai salah satu opsi pemulihan ekonomi masyarakat karena menggandeng sekitar 1.000 petani yang terdampak pandemi Covid-19.

"Tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Pasalnya, global market value (potensi pasar) tanaman hias mencapai nilai Rp3.000 triliun, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh. Namun, Indonesia baru memenuhi ceruk pasar dunia sebesar 0,01 persen," kata Menkop dalam rilis yang diterima, Kamis, 21 Oktober 2021.

Teten Masduki juga mengapresiasi Minaqu Indonesia sebagai pengelola pasar tanaman hias terbesar di Asia Tenggara itu karena telah mengangkat potensi ekonomi di Jawa Barat.


Koperasi sebagai badan usaha yang berbadan hukum juga dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak mulai dari akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan kerja sama dengan perguruan tinggi.


Pasar tanaman hias itu, kata Teten, telah bermitra dengan empat koperasi. Bahkan beberapa waktu lalu, Minaqu juga meluncurkan program kemitraan Petani Tanaman Hias Mitra Binaan CV Minaqu Indonesia bersama Bank Jabar Banten (BJB).

"Kalau sudah ada koperasi, para petani dapat fokus untuk berproduksi di lahan yang juga dikonsolidasikan menjadi skala ekonomi," kata Teten.

Dalam pandanganya koperasi yang berperan sebagai penampung atau aggregator juga dapat menjadi penjamin komoditas hasil hutan kelompok tani hutan atau offtaker pertama.

Koperasi kemudian juga bisa melakukan pengolahan hasil panen yang berhadapan dengan pembeli sehingga harga tidak dipermainkan pihak ketiga.

"Koperasi sebagai badan usaha yang berbadan hukum juga dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk teknologi tepat guna, sampai pada hilirisasi produk baik secara offline dan online," kata Teten Masduki.

Menurut Menkop, pasar tanaman hias tersebut telah menciptakan sebuah ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ia juga berharap koperasi-koperasi lain yang telah mengonsolidasikan lahan anggotanya juga dapat memanfaatkan peluang dan menjalin kemitraan. []


Berita terkait
Teten Masduki: Wirausaha Jadi Pilihan Strategis Milenial
Menkop UKM menjelaskan, jumlah wirausaja di Indonesia masih rendah sehingga ada tantangan besar untuk mendorong kewirausahaan di tanah air.
Teten Masduki: Produk UMKM Kini Masuk Hotel Berbintang
Smesco dan Papandayan Hotel Bandung menandatangani MoU, dengan demikian produk UMKM bisa masuk hotel berbintang.
Teten Masduki: Hadapi Fintech, Koperasi Harus Berekosistem Digital
MenkopUKM mengatakan, di luar sana, ada sekitar 149 fintech terdaftar OJK. Agar bisa bersaing, koperasi harus masuk ke ekosistem digital.