Terharu, Dalai Lama Pro Rohingya, Malaysia Malah Tolak Pengungsi Rohingya

Sungguh terharu, salah satu pemimpin umat Budha, Dalai Lama, menyatakan secara terbuka kepada dunia internasional bahwa dia akan membantu umat Islam untuk melarikan diri dari kekerasan persekusi di Myanmar.
Dalai Lama telah menunjukkan dirinya sebagai seorang yang peduli dan pro terhadap etnis Rohingya. Berbeda dengan pemerintahan Malaysia yang menolak pengungsi Rohingya di wilayah Sarawak Malaysia. (Foto:Hindustan Times)

Tibet, (Tagar 12/9/2017) – Sungguh terharu, salah satu pemimpin umat Budha, Dalai Lama, menyatakan secara terbuka kepada dunia internasional bahwa dia akan membantu umat Islam untuk melarikan diri dari kekerasan persekusi di Myanmar.

Dalai Lama, yang pernah meraih Nobel perdamaian, mengatakan kekhawatirannya atas perlakuan kekerasan terhadap muslim Rohingya di Myanmar. Minggu, 10 September 2017, Dalai Lama menegaskan, dia akan membantu komunitas minoritas. Dalai Lama telah menunjukkan dirinya sebagai seorang yang peduli dan pro terhadap etnis Rohingya. Berbeda dengan pemerintahan Malaysia yang menolak pengungsi Rohingya di wilayah Sarawak Malaysia.

"Orang-orang yang melecehkan muslim Rohingya, seharusnya mereka mengingat Budha. Budha pasti membantu orang-orang muslim yang malang itu. Jadi saya sangat sedih," kata Dalai Lama, seperti dilansir Telegraph, Senin (11/9).

Apa yang dilakukan Dalai lama sangat bertentangan dengan sekelompok kaum nasionalis Budha dan sejumlah biksu di Myanmar yang terus berkampanye Islamofobia.

Sementara itu, divisi HAM PBB mengatakan, saat ini sudah lebih dari 1.000 warga tewas dalam konflik Rohingya. Muslim Rohingya menuduh pasukan militer Myanmar terus melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan dan pembakaran ratusan desa. Kantor Komisioner Tinggi UNHCR, PBB, mengungkapkan, jumlah warga Rohingya yang telah melarikan diri ke Banglades telah mencapai 313.000 orang.

Permusuhan terhadap kaum Rohingya bukanlah hal baru di Myanmar. Selama bertahun-tahun sekelompok nasionalis yang didukung militer Myanmar terus mempropagandakan bahwa muslim Rohingya adalah ancaman, antara lain karena pria muslim berhak memiliki empat istri dan banyak anak. Sejumlah masyarakat di Rakhine sangat takut, jika muslim Rohingya mengambil alih lahan mereka karena populasi mereka terus bertambah. (wwn/Telegraph)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.