Jakarta - Ketika dipatuk ular, kamu harus segera mendapatkan penanganan medis, terlebih jika area yang dipatuk mengalami perubahan warna, membengkak, atau terasa sangat sakit.
Penanganan harus segera dilakukan, karena sebagian bisa ular mengandung neurotoksin, hemotoksin, sitotoksin, dan kardiotoksin, yang dapat membahayakan kesehatan bahkan nyawamu.
Venom atau racun pada bisa ular dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh yang tegigit.
Selanjutnya, bisa ular akan menyebar melalui kelenjar getah bening hingga menyebabkan gangguan sistemik yang menyerang berbagai bagian tubuh.
Gejala di tempat gigitan ular umumnya terjadi dalam 30 menit sampai 24 jam, berupa bengkak dan nyeri, dan timbul bercak kebiruan. Beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi.
Gejala lain yang muncul setelah digigit ular berupa kelemahan otot, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri kepala, dan pandangan kabur.
Hematotoksik
Bisa bersifat racun bagi darah sehingga menyebabkan perdarahan di tempat gigitan, paru, jantung, otak, gusi, hingga saluran cerna.
Bukan hanya itu, Anda bisa mengalami kencing darah serta gangguan pembekuan darah setelah digigit ular yang memiliki bisa.
Kardiotoksik
Gejala yang timbul berupa penurunan tekanan darah, syok anafilaksis, dan henti jantung. Dampak digigit ular ini memerlukan penanganan medis dan pertolongan pertama sesegera mungkin.
Sindroma kompartemen
Sindrom yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan dalam otot. Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit, dan lama kelamaaan otot bisa kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Neurotoksik
Bisa bisa menyerang saraf sehingga menyebabkan penderita merasa kelemahan otot tubuh, kekakuan, hingga kejang.
Apabila menyerang saraf pernapasan, gigitan ular dapat menyebabkan penderita sulit bernapas dan dapat menyebabkan kematian.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kamu lakukan selagi menunggu bantuan dari petugas medis atau sebelum kamu tiba di rumah sakit.
1. Cobalah untuk bersikap tenang.
2. Ingat baik-baik bentuk ular yang menggigitmu.
3. Jangan terlalu banyak bergerak. Minimalkan gerakan, terutama pada bagian tubuh yang dipatuk ular, guna menghindari racun menyebar ke bagian tubuh lainnya.
4. Segera lepas aksesoris atau pakaian ketat yang berada di area gigitan untuk menghindari terjadinya pembengkakan.
5. Bersihkan luka, namun jangan menyiram luka dengan air. Setelah dibersihkan, tutup area tersebut dengan perban atau kain kering dan bersih.
6. Pasang bebat pada area tubuh yang dipatuk ular, menggunakan perban elastis besar yang lebarnya 10-15cm.
7. Kemudian bebat kembali mulai dari area di bawah lokasi gigitan ular, hingga melewati area gigitan ular.
8. Jika tidak ada perban elastis, gunakanlah kain atau bahan pakaian lain yang elastis.
9. Bila memungkinkan, lakukan tindakan pembidaian pada area tubuh yang dipatuk ular. Gunakan tongkat atau kayu yang kokoh sebagai bidai, kemudian ikat kuat agar bagian tubuh tersebut tidak bergerak (imobilisasi).
10. Berbaringlah dan jangan banyak bergerak sampai bantuan medis tiba.
Hal yang perlu anda hindari sebagai berikut.
1. Mengisap racun bisa ular.
2. Memotong atau menyayat area gigitan.
3. Menempelkan es, sesuatu yang hangat, minyak gosok, atau bahan kimia ke area luka.
4. Mengurut bagian yang dipatuk ular.
5. Minum kafein atau alkohol. Kedua minuman ini bisa mempercepat penyerapan racun ular oleh tubuh.
6. Menggerak-gerakkan anggota tubuh yang dipatuk ular.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Cerita Mistis di Balik Teror Ular Kobra di Sleman Yogyakarta
- Penanganan Tepat Terhadap Gigitan Ular Berbisa
- Angkie Yudistia Berbagi Tips Hindari Ular Kobra
- Deretan Ular yang Paling Berbahaya di Dunia