Terduga Teroris Gresik, Dikenal Baik dengan Warga

AS ternyata sebelumnya bermukim di Semarang dan dia dikenal warga sebagai sosok guyub dan baik ke warga
Rumah terduga teroris AS di Kruing, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah kini dikontrakkan. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Datasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri meringkus seorang terduga teroris di Jawa Timur (Jatim), Sabtu 18 Mei 2019. Pria tersebut, AS (43) diamankan polisi di Gresik.

Usut punya usut, AS ternyata sebelumnya bermukim di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Saat diamankan, identitasnya juga masih ber-KTP Semarang, yakni di Jalan Kruing Barat Dalam No 39 RT 3 RW 3, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik.

Penelusuran Tagar, rumah sesuai alamat tersebut memang pernah ditinggali AS dan keluarganya. Saat disambangi, rumah bercat hijau itu tertutup dan terlihat sepi meski ada jemuran pakaian di depan. Tidak ada penghuni rumah yang bisa ditemui.

Baca juga: Densus 88 Amankan Satu Terduga Teroris di Gresik

Menurut warga Kruing, rumah AS tidak lagi dihuni keluarganya, sudah dikontrakkan sejak tiga tahun lalu.

"Mas AS beserta istri dan tiga anaknya sudah pindah sejak tiga tahun lalu. Rumah itu sekarang dikontrakkan," kata Satijo Mashudi (77), warga sebelah rumah AS, Minggu 19 Mei 2019.

Satijo menyebut rumah AS milik mertuanya. Sepengetahuannya, AS pindah kerja ke Lamongan dan Gresik beserta keluarganya sehingga rumah dikontrakkan ke orang lain.

Satijo sendiri mengaku kaget mendengar informasi penangkapan AS di Jatim. Ia mendapat kabar itu dari anaknya bahwa yang bersangkutan diduga terlibat jaringan teroris.

"Ya saya kaget karena selama tinggal di sini dia termasuk warga yang baik. Dengan tetangga juga guyub, tidak ada hal macam-macam," ujar dia.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Pak Jenggot Terduga Teroris ISIS

Saat masih tinggal di Kruing, perilaku AS juga tak menunjukkan gelagat mencurigakan. Pergaulannya juga biasa saja, tidak ada teman atau tamu yang terlihat beda perilaku maupun tampilan.

Meski begitu, Satijo mengaku paskakabar penangkapan, dia dan sejumlah warga sempat memergoki tiga orang tak dikenal mondar-mandir di depan rumah AS dan di jalan perumahan.

Belum sempat mengorek keterangan apakah polisi atau kawan AS, ketiganya sudah pergi. "Karena mencurigakan warga lapor ke Pak RT. Tapi setelah itu sudah tidak kelihatan," aku dia.

Ketua RW 3 Kelurahan Srondol Wetan, Agus Sutoro membenarkan AS masih ber-KTP sebagai warganya. Namun ia tidak kenal baik dengan pengontrak rumah AS meski tinggal sekampung, rumahnya berada persis depan rumah milik AS.

Baca juga: Terduga Teroris Tetangga Wali Kota Semarang

"Saya dapat kabar penangkapan itu dari Pak Ketua RT 1 yang punya saudara di kepolisian. Tapi warga sini memang belum banyak yang tahu kabar penangkapan itu," kata dia.

Diketahui, AS diamankan oleh pasukan antiteror Polri di kawasan perumahan yang saat ini ditinggalinya di Gresik. Ia ditangkap di depan Musholla Ridho Allah blok F Perum Griya Suci Permai, sekitar pukul 04.45 WIB.

Informasi didapat, AS diduga terkait dengan jaringan JAD, salah satu organisasi pendukung ISIS. Ia diduga membantu pengiriman orang-orang ke Suriah.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir terkait beberapa penangkapan terduga teroris yang ada di Semarang. Termasuk penangkapan di Lempongsari yang bertetangga dengan Wali Kota Semarang.

Baca juga: Densus Tangkap Terduga Teroris Dekat KPU Jateng

"Bisa saja nanti bertambah penangkapannya tapi masyarakat tak usah khawatir," pintanya.

Dikatakan, penangkapan sejumlah terduga teroris beberapa waktu terakhir ini terkait erat dengan rencana mengganggu pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang maupun memanfaatkan momen Lebaran.

"Mereka berasal dari JI dan JAD. Mereka dikhawatirkan melancarkan aksi memanfaatkan momen pengumuman hasil Pemilu 2019 dan Idul Fitri," tukas perwira polisi tiga melati di pundak itu. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu