Terduga Teroris di Sukabumi Gunakan Nama Palsu

Terduga teroris di Sukabumi gunakan nama palsu. "Saat ngekos di rumah saya, MG menggunakan nama Bagus terduga teroris yang tewas saat penangkapan," kata pemilik tempat kos, Nandang Ari.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memberikan keterangan pers mengenai penyergapan teroris, di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/5). Tim Densus 88 menembak empat terduga teroris anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) saat dilakukan penyergapan di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, pada (13/5) dini hari. Para terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan petugas. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak)

Sukabumi, (Tagar 13/5/2018) – MG (26), terduga teroris yang mengontrak kamar atau ngekos di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror diduga menggunakan nama palsu.

"Saat ngekos di rumah saya, MG menggunakan nama Bagus terduga teroris yang tewas saat penangkapan di Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur," kata pemilik tempat kos Nandang Ari di Sukabumi, Minggu (13/5).

Nandang Ari menyebutkan, MG bersama istrinya sudah tinggal di kamar kosnya yang berada di Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar, selama empat bulan lebih dengan biaya sewa setiap minggunya Rp 500 ribu.

Saat menyewa kosannya tersebut, kata dia, orang yang memberikan foto copy KTP tersebut tertera bernama Bagus. Dia pun hanya mengetahui jika penghuni kamarnya itu bernama Bagus, bukan bernisial MG.

Nandang Ari mengaku tidak mau ikut campur masalah tersebut dan biar polisi yang mengungkapnya. "Tentunya saya terkejut setelah ada penggerebegan yang dilakukan Tim Densus 88 Anti Teror tadi pagi, Minggu, (13/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Dan tidak menyangka yang menghuni kamar kosnya tersebut terduga teroris," tambahnya.

Nandang mengungkapkan, tidak ada perilaku aneh dari MG maupun Bagus dan rekan-rekannya yang datang bertamu. Hanya saja ada beberapa kali orang tidak dikenal bertamu ke kosannya.

Bahkan, ada saudara MG yang juga ngontrak di salah satu rumah yang tidak jauh dari kosan terduga teroris tersebut, tetapi warga tidak mencurigainya, hanya saja sering melihatnya tengah membuat ketapel dan busur serta anak panah.

"MG ibadahnya taat solatnya tidak pernah kelewat, tetapi memang tertutup dengan siapa pun dan nyaris warga di sini tidak mengenalnya," tuturnya.

Polisi Temukan Senjata

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror mengamankan dua orang, pria dan wanita, dari salah satu tempat kos di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Di lokasi tim Densus 88 mengamankan satu orang pria yang merupakan terduga teroris berinisial MG (26) dan seorang lainnya adalah wanita dengan menggunakan cadar," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Minggu (13/5).

Seorang wanita yang diamankan diduga istri tersangka.

Nasriadi mengatakan, Tim Densus 88 Antiteror menemukan berbagai senjata di kontrakan terduga teroris di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi. "Kontrakan yang dihuni terduga teroris tersebut ditemukan anak panah, busur, beberapa senjata tajam, sepeda motor, dan identitas lainnya," kata Nasriadi di Sukabumi.

Berbagai senjata tersebut sudah disita untuk dijadikan barang bukti. Pasca penggerebekan Polres Sukabumi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Selain itu, polisi melakukan penyisiran ke sejumlah kontrakan dan indekos di sekitar lokasi penggerebekan tepatnya di Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar.

Hingga saat ini, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dan untuk penanganan Polres Sukabumi hanya membantu Densus 88 Antiteror dalam mengungkap jaringan teroris tersebut.

"Kami masih meminta keterangan sejumlah warga dan tetangga terduga teroris untuk mengembangkan kasus tersebut. Tapi menurut warga, MG orangnya sangat tertutup dan hampir tidak pernah berkomunikasi dengan warga," tambahnya.

Seorang warga sekitar Rizky mengatakan, masyarakat kerap melihat pemuda berjanggut yang sering menggunakan gamis tersebut membuat panah dan ketapel. Namun warga tidak menaruh curiga.

Disebutkan, keseharian MG tidak ada yang janggal, hanya saja tertutup dan jarang berkomunikasi apalagi bersilaturahim dengan warga. (ant/yps)

Berita terkait
0
Kementerian ATR/BPN Siapkan Infrastruktur Calon Bandara VVIP IKN Nusantara
Penyiapan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilakukan melalui kolaborasi dan koordinasi lintas sektor. Simak penjelasannnya.