Terapkan Protokol Covid, Gunung Rinjani Dibuka Juli

Objek wisata pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat akan dibuka Juli 2020 mendatang dengan menerapkan ptotokol Covid-19.
Gunung Rinjani. (Foto: Instagram/disparntb/jakealexanderdavies).

Lombok Timur - Objek wisata di wilayah yang memiliki risiko penularan Covid-19 rendah akan mulai dibuka secara bertahap. Pemprov NTB pun terus melakukan sosialisasi penerapan protokol Covid-19, seperti yang akan diberlakukan di wisata pendakian Gunung Rinjani.

"Rinjani ini risikonya rendah, tetapi tetap hati-hati, protokol Covid ini harus selalu diterapkan," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah saat memberikan arahan pada kegiatan Sosialisasi dan simulasi SOP Rinjani menuju new normal di Kantor Resort Sembalun Balai TNGR, Lombok Timur, Sabtu 27 Juni 2020.

Tantangannya adalah bagaimana masyarakat sekitar secara disiplin mematuhi protokol pencegahan Covid-19, seperti tetap mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak bila beraktivitas di luar rumah sampai vaksin virus Covid-19 ditemukan. Siti Rohmi juga berharap dibalik pandemi ini semua pihak dapat mengambil hikmah.

"Ini kesempatan kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan kedepan dan tidak hanya menjadi tempat wisata, akan tapi ini akan menjadi pusat edukasi, pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga keberadaan Rinjani ini bisa terasa manfaatnya bagi NTB dan Indonesia," ungkapnya.

Hanya Satu Pintu Pendakian yang Dibuka

Gunung RinjaniKawasan Gunung Rinjani. (Foto: Tagar/Dok. BTNGR)

Saran agar pendakian Rinjani dilakukan melalui satu pintu terlebih dahulu serta pentingnya dibangun fasilitas jalur khusus untuk kuda atau sepeda, agar memudahkan para porter membawa barang hingga ke pos empat perlu didiskusikan lebih lanjut. Selain itu, Sitti Rohmi juga menyorot pengelolaan sampah di pintu masuk jalur pendakian.

"Ini harus betul-betul kelihatan progresnya dan kuncinya di pintu masuk. Ini harus betul-betul kita perhatikan. Rinjani ini tumpuan hidup kita dan sumber air kita. Jadi antara pariwisata dan kelestarian ini satu dan harus betul betul kita jaga," ujarnya.

Pemprov NTB sendiri telah mengusung konsep bersih, sehat dan aman di seluruh destinasi wisata yang ada, termasuk di Rinjani.

"Semoga 7 Juli 2020, pada saat dibuka, sudah bisa siap dari hulu ke hilir, dari orang naik hingga pulang itu betul-betul diperhatikan dengan sebaik baiknya," ucapnya.

Perlunya Kedisiplinan Menerapkan Protokol Covid-19

Gunung RinjaniKawasan Gunung Rinjani. (Foto: Tagar/Dok Jaya Trekker)

Sementara itu, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno menyampaikan, yang paling penting adalah kedisiplinan menerapkan protokol Covid-19.

"Ini kita buka secara bertahan, 10 persen dulu dan kita evaluasi setiap minggu, tentu yang kita dahulukan domestik," ujarnya.

Tempat wisata yang telah dinyatakan zona kuning dan zona hijau diperbolehkan untuk dibuka dengan beberapa pertimbangan dan persyaratan lainnya.

Wiratno meminta agar pengawasan langsung dilakukan oleh kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada pintu masuk dan memastikan ketertiban semua pengunjung.

"Ibu Menteri membentuk tim kendali dari pusat dengan kepala kepala Balai. Sehingga tiap minggu kita akan evaluasi, sehingga apabila ada terjadi atau positif Covid-19, maka kita akan langsung tutup. Ini uji coba kita bersma. Bapak Presiden juga memastikan kita membuka pariwisata secara bertahap dan memperhatikan protokol Covid-19," ungkapnya. []

Berita terkait
Fakta Unik Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Jalur 4 pendakian resmi Gunung Rinjani, jalur Sesaot memiliki beberpa fakta unik yang disuguhkan. Berikut fakta unik tersebut.
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Mulai Januari 2020
BTNGR Mengeluarkan pengumuman resmi penutupan wisata pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari 2020.
Ketika Gunung Rinjani Menjadi Syariah
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono menerapkan aturan syariah. Aturan baru ini untuk mencegah perbuatan asusila.