Tenun Sonket Aceh Diharapkan Mampu Bersaing dengan Batik Jawa

“Tenun Songket Aceh memiliki ciri khas yang luar biasa, dan saya yakin mampu bersaing dengan produk luar Aceh semisal Batik di Jawa,”
Dekranasda Banda Aceh menggelar Pelatihan Tenun Songket bagi para perajin di Banda Aceh di Aula Serba Guna Gampong Lamgugop, Syiah Kuala, Senin, (2/4/2018). Pelatihan Tenun Songket tersebut diikuti oleh 10 orang perajin dan akan berlangsung selama 22 hari. (Fzi/ist)

Banda Aceh, (Tagar 3/4/2018) - Sebagai salah satu upaya untuk melestarikan warisan budaya serta memperkuat ekonomi masyarakat, Dekranasda Banda Aceh menggelar Pelatihan Tenun Songket bagi para perajin di Banda Aceh.

Ketua Dekranasda Banda Aceh, Nurmiaty AR mengatakan, acara yang digelar di Aula Serba Guna Gampong Lamgugop, Syiah Kuala, ini diikuti oleh 10 orang perajin dan akan berlangsung selama 22 hari.

“Kami meminta kepada peserta agar mengikuti pelatihan ini dengan tekun dan serius, serta nantinya dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam menunjang usaha ke depan,” katan Nurmiaty, Senin (2/4).

Pihaknya meminta kepada pemerintah Banda Aceh, agar pembinaan kerajinan Songket yang digagas pihaknya ini dapat terus berkesinambungan dan didukung.

“Salah satu target kami yakni menjadikan Lamgugop sebagai sentra produksi Songket di Banda Aceh,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengapresiasi pelatihan tenun Songket yang digelar oleh Dekranasda. Sebab, Aminullah menilai dengan adanya pelatihan seperti ini tentu akan membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat.

“Mengingat masih besarnya angka pengangguran dan kemiskinan di Banda Aceh saat ini, maka diperlukan program-program yang tepat sasaran untuk meningkatkan skill para perajin sehingga mampu mengembangkan usahanya, bahkan membuka lapangan kerja bagi warga kita,” katanya.

Ia pun mendukung target Dekranasda untuk menjadikan Lamgugop sebagai sentra produksi tenun songket di Banda Aceh.

“Tenun Songket Aceh memiliki ciri khas yang luar biasa, dan saya yakin mampu bersaing dengan produk luar Aceh semisal Batik di Jawa,” ujarnya.

Hanya saja, sambungnya, promosi dan pemasaran Songket Aceh perlu ditingkatkan agar tidak kalah pamor dengan produk dari luar, disamping peningkatan kualitasnya.

“Untuk itu, pada HUT Banda Aceh ke-813 tahun ini kita akan mengusung tema ‘I Love Banda Aceh’. Lewat tema ini, kita ingin mengajak masyarakat mencintai dan memakai produk-produk lokal produksi para perajin kita,” ucapnya.

Pemko Banda Aceh, samnbungnya, siap menggelar promosi besar-besaran terhadap produk lokal, termasuk dengan penambahan galeri untuk memamerkannya. (fzi)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.