Tengku Zulkarnain Singgung Ekonomi Utang era Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain singgung masalah utang negara dan ekonomi tak meroket Presiden Jokowi.
Tengku Zulkarnain. (Foto: Netral News)

Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menagih janji Presiden Joko Widodo untuk memulihkan perekonomian Indonesia. Dia menyebut, selama enam (6) tahun kepemimpinan Jokowi, belum ada perkembangan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saya bicara sebagai warga negara yang bayar pajak, terhadap kebijaksanaan yang tidak konsisten terhadap janji. Janjinya ekonomi akan tumbuh 6 %, selama 6 tahun enggak pernah tumbuh 6 %. Di bawah itu terus. Padahal utang sudah 5.000 triliun lebih hampir menyentuh 6.000 triliun," kata Tengku Zulkarnain saat berbincang di kanal YouTube Tagar TV, Sabtu, 1 Agustus 2020.

Saya mengkritik janjinya, yang akan membuat ekonomi meroket, kenyataannya enggak tumbuh sesuai janji.

Tengku Zul mengakui dirinya memang bukan pakar ekonomi. Namun, dia menilai hingga kini tak ada pakar-pakar yang berani mengkritik permasalahan perekonomian Tanah Air, yang hingga kini menjadi problem besar.

Baca juga: Tengku Zul Sebut Kritik Kinerja, Bukan Fisik Jokowi

"Ahli ekonomi diam lihat ini, enggak ngomong. Terus salah di mana kalau saya berbicara seperti itu? Jika Tengku Zulkarnain jangan ngomong, ya silakan yang ahlinya ngomong, tapi kan yang ahli enggak ngomong," ucapnya.

Ia menegaskan kritik yang ia sampaikan selama ini bukan tertuju pada sosok pribadi Presiden Jokowi. Akan tetapi gunanya untuk menyoroti kinerja dan janji mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Kan saya mengingatkan, kok utang sampai hampir 6.000 triliun, ekonomi tumbuh menurut target yang dibuat oleh Pak Jokowi sendiri engga terpenuhi. Nah, saya kritik. Apakah saya mengkritik pribadi? Tidak. Saya mengkritik janjinya, yang akan membuat ekonomi meroket, kenyataannya enggak tumbuh sesuai janji, enggak tercapai, " tuturnya.

Baca juga:  Sebut Tengku Zul Langgar Pidana, Muannas Dicap Lebay

Sebagai warga negara Indonesia, ia menilai berhak menyampaikan kritik kepada pemimpin bangsa ini sesuai dengan poin yang termaktub dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945. 

Baginya, berbagai pesan yang telah ia sampaikan bukan sebuah hasutan ataupun hoaks yang sengaja disebarkan tanpa bukti. Dirinya merasa sudah berada pada koridor yang tepat.

"Janji target 6% enggak tercapai selama 6 tahun. Terus enggak boleh saya mengkritik ini? Tentu berhak dong," kata Tengku Zulkarnain. []

Berita terkait
PA 212: Tengku Zul Justru Sampaikan Kemajemukan
PA 212 sebut ceramah Tengku Zulkarnain tidak ada muatan rasis, malah membawa nilai kemajemukan suku di Indonesia.
Novel Bamukmin: ACTA Siap Dampingi Tengku Zulkarnain
Advokat Cinta Tanah Air siap mendampingi Tengku Zulkarnain apabila terseret ke jalur hukum terkait ceramahnya yang dianggap merendahkan suku Jawa.
Tengku Zulkarnain Ditantang Main Keris dalam Sarung
Seorang warganet di Twitter bernama Eddy Santry @EDDYSANTRI menantang Tengku Zulkarnain untuk beradu keris di dalam sarung.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.