Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain menyatakan dirinya tak pernah melontarkan kritik pribadi untuk Presiden Joko Widodo. Menurutnya, kritik yang sejauh ini ia sampaikan guna mengkritisi janji Jokowi yang hingga kini belum ditepati.
Tengku Zulkarnain mengatakan, memasuki periode kedua kepemimpinan Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum bisa menepati berbagai janjinya sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.
Saya ngomong, karena DPR enggak ngomong, ahli ekonomi enggak ngomong, mahasiswa enggak ngomong, ya saya ngomong. Apakah saya menghina Pak Jokowi?
"Enggak pernah saya menyalahkan Pak Jokowi. Secara pribadi saya enggak pernah mengkritik beliau, mengkritik istrinya, mengkritik dia, mengkritik fisik beliau, enggak pernah. Kalau saya mengkritik kebijaksanaan negara yang menyangkut urusan negara kan saya dilindungi oleh pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945," kata Tengku Zulkarnain saat berbincang di kanal YouTube Tagar TV, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Baca juga: PA 212: Tengku Zul Justru Sampaikan Kemajemukan
Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa kritik yang ia tujukan pada Presiden Jokowi, utamanya menyangkut kebijakan impor. Ia merasa perlu berbicara masalah ini lantaran mantan Wali Kota Solo itu menekankan untuk stop impor pangan namun kenyataan berkata sebaliknya.
"Misalnya presiden mengatakan stop impor, stop impor beras, stop impor jagung, stop impor gula," ucap dia.
Baca juga: Sebut Tengku Zul Langgar Pidana, Muannas Dicap Lebay
"Kan saya dengar itu pidato beliau (Presiden Jokowi) di televisi, saya liat dari Facebook. Saya enggak punya tv dirumah, tapi saya kan lihat beberapa kali dari sumber-sumber yang berbeda, dari mana-mana, kenyataannya kan beliau mengimpor gula saja dua juta ton, tahun kemarin itu. Jadi kan enggak benar omongannya, stop impor gula, tahun kelima malah dua juta ton beras diimpor, stop tapi gula tetap diimpor, beras diimpor, semua-semua diimpor," katanya.
Ia menegaskan alasan dirinya kerap melontarkan kritik kepada presiden dihadapan khalayak, utamanya media sosial, lantaran selama ini belum ada pihak-pihak yang secara tegas mengkritisi kinerja dan kebijakan pemerintah.
"Saya ngomong, karena DPR enggak ngomong, ahli ekonomi enggak ngomong, mahasiswa enggak ngomong, ya saya ngomong. Apakah saya menghina Pak Jokowi? Tidak," kata Tengku Zulkarnain. []