Tengkorak Berdarah dan Kain Kafan Meneror Pengusaha

Pengusaha asal Nusa Tenggara Barat, yang sebelumnya mendapat kiriman paket bingkisan tengkorak berdarah, kini kembali menerima teror kain kafan.
Ilustrasi tengkorak manusia. (Foto: Pixabay.com)

Bekasi - Pengusaha asal Bertais, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sebelumnya mendapat kiriman paket bingkisan tengkorak berdarah, kini kembali menerima teror berupa kain kafan dari orang tak dikenal. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa membenarkan adanya teror lanjutan tersebut berdasarkan laporan si pengusaha. 

"Jadi sepekan setelah dia terima teror tengkorak itu, yang bersangkutan mengabarkan lagi kalau dia temukan kain kafan membentang di depan tempat usahanya," kata Kadek Adi, Jumat, 19 Juni 2020, dilansir Antara.

Baca juga: BNPT: Peran Ormas Islam Besar Cegah Radikal Terorisme

Dari atas bentangan kain kafan tersebut, kata dia, pelakunya juga menaburkan bunga dan paku. 

Korban, kepada Kadek Adi mengaku sempat melihat pelaku yang berbuat ulah. Namun, keburu kabur ketika dia datang menghampirinya. 

Jadi sepekan setelah dia terima teror tengkorak itu, yang bersangkutan mengabarkan lagi kalau dia temukan kain kafan membentang di depan tempat usahanya.

"Katanya orangnya itu datang pakai helm, tapi itu pun dia lihat sepintas," ujarnya. 

Baca kuga: Tusuk Wiranto, Abu Rara Tampik Dakwaan Terorisme

Lebih lanjut, Kadek Adi mengatakan bahwa kasus ini sudah menjadi atensi pihaknya, karena ulah semacam ini sudah tergolong ancaman teror yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dia menerangkan, kepolisian masih terus menggali keterangan dari para pihak yang terlibat. 

Tidak hanya korban dan ojek daring yang mengantarkan paket bingkisan tengkorak berdarah, nomor kontak pengirim juga menjadi arah pengembangan penyelidikannya. 

Terkait dengan kasus ini, Kadek Adi menerangkan bahwa pelaku yang menjalankan modus demikian dapat dijerat dengan pidana Pasal 335 KUHP yang mengatur tentang perbuatan tidak menyenangkan. []

Berita terkait
Ayah Terduga Teroris Ambon Tidak Tau Keberadaan Anaknya
Ayah terduga teroris di Ambon, hingga kini belum mengetahui keberadaan anaknya setelah dijemput Densus 88.
Harimau Kembali Teror Warga Kabupaten Solok
Kawanan harimau kembali berkeliaran di kawasan hutan yang tak jauh dari pemukiman warga Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Tahanan Teroris Meninggal Dunia Setelah Demam Tinggi
Tahanan teroris meninggal dunia di rumah sakit setelah mengalami demam tinggi dan sesak nafas di tengah pandemi Covid-19.
0
Ini Harapan Lionel Messi di Usia 35 Tahun
Pada umur 35 tahun Lionel Messi mengharapkan kesuksesan merebut trofi Piala Dunia 2022 dan Liga Champions musim depan