Temuan Komnas HAM, Polisi Perintahkan Hapus Rekaman CCTV dan HP

Komnas HAM membeberkan sejumlah hasil tinjauannya ke lokasi terkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
Aksi massa di Yogyakarta mendesak pengusutan secara tuntas atas meninggalnya enam laskar FPI. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Jakarta - Komnas HAM membeberkan sejumlah hasil tinjauannya ke lokasi terkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak petugas.

Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam dalam keterangan pers, Jumat 8, Januari 2021, menyebutkan, dalam tinjauan langsung ke lokasi, pihaknya menemukan beberapa hal yang menjadi catatan penting.

"Yang pertama kami menemukan beberapa benda yang kami duga sebagai bagian dari peristiwa itu, seperti bagian proyektil sebanyak tujuh buah, bagian dari selongsong sebanyak tiga buah, pecahan bagian lampu mobil berwarna silver sebanyak 26 keping, pecahan kaca mobil bening sebanyak tujuh keping, pecahan lampu rem mobil sebanyak lima keping, sejumlah benda lain yang berhubungan dengan mobil antara lain sebuah baut, tutup velg dan pecahan ban. CCTV Jasa Marga berupa fiber optik, kabel pelindung, plastik, pengait," beber Choirul.

Kemudian, kata dia, pihaknya juga menemukan benda yang dapat diduga sebagai bukti dari bagian peristiwa tersebut ditemukan di sejumlah titik lokasi, antara lain bahu jalan depan sebuah masjid di Karawang, bahu jalan depan sebuah ruko di Jalan Karawang Barat, taman jalur putaran kampung budaya, jalan transnasional Karawang Barat sepanjang pembatas antara gapura Kota Karawang hingga Bundaran Badami depan Novotel Kerawang, Jalan Internasional Karawang Barat dan rest area KM 50 Jakarta-Cikampek.

Baca juga: Komnas HAM Sebut 4 Laskar FPI Tewas Ditembak di Mobil Polisi

"Didapat sejumlah keterangan saksi antara lain di daerah Sentul, terdapat sejumlah mobil yang dicurigai melakukan pengintaian sejak beberapa hari sebelum peristiwa tanggal 6 dan tanggal 7 dini hari yang diduga milik petugas. Terdapat juga keterangan, mobil laskar FPI merapat ke Sentul dari Petamburan," ujarnya.

Terdengar penjelasan petugas terhadap khalayak di situ, bahwa peristiwa ini terkait narkoba dan juga terdengar terkait terorisme

Selanjutnya, sambung dia, ditemukan juga di daerah rest area KM 50 antara lain, terdapat empat anggota laskar FPI yang masih hidup dan diturunkan dari mobil ke jalan.

"Terdapat dua orang yang diduga telah meninggal dengan satu duduk di mobil dan satu telah diturunkan ke jalan, dengan luka yang diduga merupakan luka tembak. Terlihat darah di jalan di depan salah satu warung di rest area KM 50," sambungnya.

Choirul menambahkan, dari hasil tinjauan pihaknya, petugas melakukan kekerasan terhadap empat orang yang masih hidup memerintahkan jongkok dan tiarap.

"Empat orang yang masih hidup, dimasukkan ke mobil lewat pintu belakang dan samping kanan tanpa diborgol," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Enam Laskar FPI Tewas dan Trending #KomnasHAMpa

Kemudian, tambahnya, pihaknya mendapatkan bahwa terdengar perintah dari petugas untuk menghapus rekaman dan memeriksa handphone.

"Terdengar penjelasan petugas terhadap khalayak di situ, bahwa peristiwa ini terkait narkoba dan juga terdengar terkait terorisme. Terdapat juga keterangan mendengar bunyi tembakan di dua lokasi daerah Karawang. Ini di luar tol, kami mendengar dua orang saksi mendengar ada bunyi tembakan di daerah Karawang di Jalan Internasional Karawang sebelum pintu tol Karawang Barat. Ini beberapa hasil tinjauan lokasi," terangnya. []


Berita terkait
Komnas HAM Uji Balistik Penembakan FPI Bersama Ahli dari Pindad
Komnas HAM RI menyerahkan barang bukti kepada Puslabfor Bareskrim Polri untuk diuji balistik dengan melibatkan ahli dari PT Pindad.
Komnas HAM Sebut Pembubaran Ormas Harus Proses Peradilan
Komnas HAM soal ormas, pemerintah tidak membubarkan tanpa mekanisme proses peradilan (due process of law).
6 Laskar FPI Tewas Didor, Bareskrim Respons Temuan Komnas HAM
Bareskrim menanggapi temuan Komnas HAM terkait dengan kasus penembakan enam Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab, yang tewas didor polisi.
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping