Jakarta - Belajar merupakan cara untuk memperkaya diri akan ilmu yang bermanfaat dengan mengetahui, mempelajari, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Sayangnya, terkadang saat belajar sering mendapati distraksi sehingga kehilangan fokus.
Bisa jadi ada yang salah dari cara belajarnya. Fokus merupakan kunci penting agar ilmu dapat diterima dengan baik. Maka dari itu, cari tau sumber distraksi saat belajar misalnya apa dari notifikasi ponsel, mengobrol, makan, atau orang sekitar.
Bila sudah mengenali sumber distraksi, langkah selanjutnya adalah mengatur waktu belajar agar hasil yang didapat optimal, efisien, dan tidak melelahkan bagi otak dan fisik kalian.
Ada salah satu teknik belajar yang ditemukan oleh mahasiswa bernama Francesco Cirillo pada tahun 1980 yang disebut efektif meningkatkan fokus belajar. Teknik ini disebut Podomoro yang dalam bahasa Italia berarti tomat. Penamaan itu tercipta karena dahulu Cirillo menggunakan pengingat waktu (timer) oven di dapurnya yang berbentuk seperti tomat.
Selain bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, keuntungan lain dari penerapan metode ini adalah dapat mengatur waktu dengan baik, melakukan perencanaan yang efektif, beradaptasi bekerja di bawah tekanan, meningkatkan kerja tim, meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Penerapan metode Podomoro ditemukan untuk memudahkan Cirillio dalam belajar dan telah diakui efektif menghindari distraksi oleh Staffen Noteberg seorang lulusan Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia. Bagi kalian yang penasaran ingin mencobanya, berikut konsep dasar penerapan metode Podomoro.
1. Pilah tugas mana yang harus diprioritaskan
Saat mengatur waktu penting sekali memilih tugas mana yang harus didahulukan atau yang memiliki tenggat waktu dekat.
2. Atur timer selama 25 menit
Kalian bisa mengaturnya menggunakan timer ponsel dan harus berkomitmen fokus pada tugas sampai waktunya habis.
3. Istirahat selama 5 menit setelahnya
Setelah 25 menit kalian boleh istirahat selama 5 menit untuk sekadar minum, makan, melihat notifikasi ponsel, peregangan singkat atau ke kamar mandi. Waktu yang singkat ini dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan kembali otak dan fisik.
4. Ulangi langkah sebelumnya
Belajar selama 25 menit ini disebut ‘jendela kerja’ dan dilakukan selama empat sesi dengan masing-masing istirahat 5 menit.
5. Setelah empat sesi, ambil istirahat yang lama
Setelah empat sesi berlalu, kalian dapat mengambil istirahat selama 15-30 menit untuk mengerjakan yang lain.
(Sekar Aqillah Indraswari)
