Teken MoU, ITB dan STCU Sepakat Kerja Sama Teknologi

Bidang potensial untuk ditindaklanjuti di antaranya teknik penerbangan, ilmu material, nuklir, fisika, kimia, teknologi sensor, teknologi siber, bio teknologi.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan (WRRIM) Prof Bambang Riyanto melakukan penandatanganan kerja sama dengan Senior Deputy Executive Director STCU Mykola Lubiv, di kantor Menteri Perdagangan Ukraina, Kamis 22/2/2018. (aldi)

Bandung, (Tagar 26/2/2018) - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama perdana dengan Science and Technology Center of Ukraine (STCU) pada Kamis (22/2). Rektor ITB diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan (WRRIM), Prof Bambang Riyanto melakukan penandatanganan kerja sama dengan Senior Deputy Executive Director STCU, Mykola Lubiv, di kantor Menteri Perdagangan Ukraina.

Penandatanganan kerja sama itu disaksikan oleh Yuddy Chrisnandi, Duta Besar Republik Indonesia untuk negara Ukraina, dan Dirjen Amerop, Muhammad Anshor.

Tidak hanya menjalin kerja sama dengan STCU, Prof Bambang Riyanto juga berkunjung ke Kiev Polytechnique Institute (KPI). Kiev sendiri merupakan nama Ibu kota negara Ukraina. Kunjungan ini dikatakan olehnya untuk menjajaki kerja sama ke depan yang bisa dijalin antara ITB dengan KPI.

“KPI ini salah satu perguruan tinggi teknik yang top dalam bidang science dan teknologi di Ukraina, di sana ada pembicaraan awal di bidang pendidikan, riset dan inovasi,” ujar Prof Bambang saat dimintai keterangan di Rektorat ITB, Senin (26/2).

Beberapa bidang yang potensial untuk ditindaklanjuti dari MoU tersebut, kata Bambang, di antaranya adalah bidang teknik penerbangan, ilmu material, nuklir, fisika, kimia, teknologi sensor, teknologi siber, dan bio teknologi. Direncanakan dalam waktu tiga bulan ke depan, ITB akan mengundang para peneliti dari Ukraina untuk datang ke Indonesia.

“Kita akan segera follow up dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan, bahkan mungkin bisa lebih cepat. Follow up yang tercepat yaitu kita mengundang para scientist dari STCU dan juga dari Kiev ke ITB untuk membahas hal-hal yang lebih detail mengenai riset dan inovasi yang akan dikerjasamakan, “ ungkap Bambang yang juga pakar ITB di bidang robotik itu.

STCU diterangkan olehnya merupakan pusat penelitian di Ukraina, yang di dalamnya terdapat ilmuwan-ilmuwan yang sebelumnya pernah bekerja di bidang pertahanan keamanan dan kemudian bertransformasi pada riset-riset non hankam.

“Ukraina punya tradisi keilmuan yang cukup tinggi yang kita bisa belajar juga dari sana,” ucap Bambang.

Bambang berangkat dari Indonesia ke Ukraina bersama sejumlah delegasi yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Yuddy Chrisnandi mengatakan, acara ini difokuskan untuk meningkatkan kerja sama dan volume perdagangan antarkedua negara, yaitu Republik Indonesia dengan Ukraina.

"Kerja sama bilateral antara Republik Indonesia dan Ukraina, ini merupakan kerja sama pertama yang dijalin untuk bidang science dan teknologi," pungkas Yuddy.(aldi)

Berita terkait
0
Puan Maharani Sudah Pasti Capres, Tinggal Cari Cawapres, Kata Politisi PDIP
Puan Maharani sudah pasti capres PDIP di Pilpres 2024, tinggal cari cawapres buatnya dan cari waktu buat mengumumkannya, kata politisi PDIP.