Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menggelar pertemuan terutup dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Mahfud mengaku sedang berkoordinasi dengan Tito soal Pilkada 2020. Namun, dirinya enggan menjelaskan detail pembicaraannya kepada wartawan.
“Tidak bisa disampaikan di sini karena uraiannya panjang, yang penting kita akan melakukaan koordinasi terutama menjelang pilkada tahun ini,” kata Mahfud usai pertemuan di Kemendagri, Jakarta, Jumat 17 Januari 2020.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu melanjutkan, pertemuannya dengan eks Kapolri bertujuan memastikan persiapan Pilkada serentak di 270 daerah.
Dia menyambangi kantor Mendagri lantaran kementerian ini merupakan institusi utama dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.
“Pada intinya kita siap lah menyelenggarakan Pilkada 2020 yang berjumlah 270. Insya Allah aman dan lancar,” katanya.
Sementara Tito merasa mendapatkan kehormatan dengan kunjungan Mahfud. Hal ini karena Kemendagri merupakan salah satu institusi di bawah naungan Kemenkopolhukam
Baca juga: Khofifah Temui Mendagri Bahas Pilkada 2020
Tidak bisa disampaikan di sini karena uraiannya panjang, yang penting kita akan melakukaan koordinasi terutama menjelang pilkada.
“Ini kunjungan kehormatan bagi jajaran Kemendagri,” ujar Tito.
Tito menjelaskan, dalam konteks Pilkada 2020, Kementerian-nya bertugas menjaga stabilitas sosial politik, terutama politik tingkat nasional.
Atas dasar tugas hal itu juga, Tito sempat mengundang sembilan Sekjen partai politik ke kantornya pada pekan lalu.
“Nanti juga partai politik yang tidak ada di Senayan saya akan bertemu dengan para sekjennya dan berdiskusi berbagai masalah politik dalam rangka untuk Pilkada 2020 agar aman, tertib, sekaligus membangun sistem politik yang sehat,” katanya.
Baca juga: Anak Amien Rais Ingin Beli PSS Bukan untuk Pilkada
Sebelum bertemu Mahfud, Tito menerima kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta rombongan.
Dalam pertemuan itu Khofifah juga membahas persiapan Pemprov Jatim dalam Pilkada 2020, khususnya di 19 kabupaten dan kota, untuk menggelar pesta demokrasi tahun ini.
Khofifah juga mengaku telah memetakan daerah-daerah rawan konflik pada pilkada. Pemetaan itu, katanya, sudah sampai di tangan Polda Jawa Timur.
“Sudah kami serahkan kepada Polda, rata-rata (rawan konflik) berada di wilayah kacamatan dan desa,” katanya.
Pilkada serentak tahun ini rencananya akan berlangsung pada 23 September 2020. Dari 270 daerah yang menggelar Pilkada, 224 daerah memilih bupati, 37 wilayah memilih walikota dan 9 provinsi memilih gubernur. []