Target 1000 Polisi Tes Narkoba di Sumbar

Polda Sumbar pada 2017 menargetkan 1.000 personel kepolisian di mengikuti tes narkoba dan hingga saat ini telah dilakukan di Padang dan Bukittinggi.
Sejumlah polisi menyerahkan urine untuk dites saat berlangsung tes urine bagi anggota polisi di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (14/2). Tes urine bagi anggota polisi bertujuan mengantisipasi penggunaan narkoba di kalangan polisi dan bukti keseriusan kepolisian dalam pemberantasan narkoba dari kalangan internal. (Foto: Ant)

Bukittinggi, (Tagar/13/3) - Indonesia krisis narkoba. Itu fakta dan itulah kenyataan yang harus dihadapi saat ini. Penyalahgunaan narkoba dan berbagai kejahatan terkait narkoba, baik itu soal perdagangannya, atau pun efek ikutannya, mencengkeram seluruh aspek kehidupan dan latar belakang penggunanya.

Tak cuma masyarakat, aparat pun kini semakin banyak yang tertangkap selaku pengguna atau penjual. Mengantisipasi berkembangnya penyalahgunaan narkoba di lingkungannya, sebanyak 129 personel Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti tes urine untuk mengetahui penyalahgunaan narkoba di lingkungan kepolisian.

Kepala Urusan Keskamtibmas Biddokkes Polda Sumbar, dr Hambektanuhita di Bukittinggi, Senin, mengatakan pemeriksaan urine merupakan program dari Polda Sumbar dan juga bagian dari kegiatan rutin di Sub Biddokkes.

Pihaknya pada 2017 menargetkan sebanyak 1.000 personel kepolisian di wilayah itu mengikuti tes tersebut dan hingga saat ini telah dilakukan di Padang dan Bukittinggi.

Ia menyebutkan dari hasil tes yang dilakukan di Polres Bukittinggi, terdapat satu anggota yang terindikasi positif dan untuk tindaklanjut diserahkan kepada Polres Bukittinggi.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana mengatakan tes urine penting dilakukan untuk menciptakan polisi yang bersih sebelum turun ke masyarakat.

"Kami harus pastikan dulu sebelum turun melayani masyarakat, para personel harus sehat jasmani dan rohani. Salah satunya melalui tes urine ini kami ingin menciptakan polisi yang bersih dan unggul," katanya.

Tes urine yang diikuti oleh 129 personel itu diwajibkan bagi semua anggota satuan reserse narkoba, satuan reserse kriminal, opsnal intel dan anggota di bagian lain yang bertugas di daerah rawan dipilih secara acak.

"Ada 520 anggota di bawah Polres Bukittinggi, bagi yang belum mengikuti nanti kami koordinasikan kembali dengan Polda Sumbar. Yang jelas kami ingin semua anggota bersih sehingga dapat bekerja secara maksimal," katanya.

Terkait salah satu anggota yang terindikasi positif, ia menambahkan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Sama seperti imbauan yang selalu kami sampaikan pada masyarakat untuk menjauhi narkoba, setiap personel juga harus bersih dari narkoba agar berkinerja baik dalam memberikan layanan pada masyarakat," ujarnya. (rif/ant)

Berita terkait