Tanpa Tes Kota Banda Aceh Berada di Zona Hijau Semu

Zona hijau virus corona bisa saja terjadi jika tes tidak dijalankan secara sistematis, tapi bisa saja Kota Banda Aceh dalam kondisi zona hijau semu
Ilustrasi: Warga Narathiwat, daerah di perbatasan Thailand dan Malaysia atau sekitar 1.140 km selatan Bangkok, antre bensin gratis pada 16 Mei 2020 (Foto: khaosodenglish.com)

Jakarta - Pingin Zona Hijau, Wali Kota Banda Aceh Genjot Razia Prokes. Ini judul berita di Tagar, 12 November 2020.

Di lead berita disebutkan: Kota Banda Aceh ditargetkan akan menuju zona hijau resiko persebaran Covid-19 pada akhir November nanti. Dalam hal ini, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meminta Tim Siaga Covid-19 menggenjot pelaksanaan razia protokol kesehatan (Prokes) di berbagai ruang publik dan perbatasan.

Mendagri Tito Karnavian pernah mengungkapkan fakta tentang daerah yang menyebut diri sebagai zona hijau ternyata tidak ada kasus karena daerah tersebut karena tidak pernah menjalankan tes virus corona, baik rapid test maupun tes swab dengan PCR.

Maka, kalau Pemkot Banda Aceh tidak melakukan tes virus corona secara sistematis yang dilanjutkan dengan tracing dan isolasi, maka bisa saja terjadi zona hijau yaitu tanpa kasus infeksi virus corona. Tapi, kondisi seperti ini adalah semu. Kasus-kasus virus corona yang ada di masyarakat jadi ‘bom waktu’ yang sewaktu-waktu jadi ‘ledakan Covid-19’.

Baca juga: Zona Hijau Sebagai Daerah Semu Pandemi Virus Corona

Dalam berita disebutkan data di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, menunjukkan sampai 11 November 2020 jumlah kasus positif virus corona sebanyak 2.068. Angka ini tidak menggambarkan jumlah kasus yang sebenarnya di masyarakat karena tidak dilakukan tes dengan skala kota (Banda Aceh) dan mobilitas warga kota yang tinggi membuat kontak yang berisiko terjadi penularan virus corona.

Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS) di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAD), Dr Anthony Fauci, misalnya, ketika kasus virus corona di AS ada di angka 12.000.000-an dia tidak membicarakan vaksin. Dia justru mengatakan lebih banyak tes bisa membantu pengendalian lonjakan kasus virus corona .... (voaindonesia.com, 14 November 2020).

Protokol kesehatan (Prokes) yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan tidak hanya di ruang publik dan perbatasan (daerah), tapi juga di sepanjang waktu dan di sembarang tempat. Usaha Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, untuk jadikan Kota Banda Aceh masuk zona hijau, tidak akan efektif kalau hanya dengan razia Prokes, karena:

Pertama, warga Kota Banda Aceh hanya akan memakai masker dan menjaga jarak di ruang publik yang diawasi petugas keamanan, sedangkan di tempat lain mereka tidak menerapkan Prokes sehingga ada risiko menularkan dan tertular virus corona;

Kedua, warga Kota Banda Aceh dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala) berisiko tinggi menularkan virus corona di luar ruang publik yang diawasi, seperti di rumah, di tempat kerja dan di lingkungan;

Ketiga, pendatang dari luar kota yang menerapkan Prokes tapi sebagai OTG akan lolos dan bisa jadi mata rantai penyebaran virus corona di Kota Banda Aceh jika tidak diterapkan isolasi bagi pendatang. Singapura banyak menemukan kasus positif virus corona dan pendatang yang menjalani isolasi;

Keempat, warga Kota Banda Aceh yang kembali dari luar kota yang menerapkan Prokes tapi sebagai OTG akan lolos dan bisa jadi mata rantai penyebaran virus corona di Kota Banda Aceh jika tidak diterapkan isolasi;

Kelima, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) menganjurkan agar dilakukan tes-tracing-isolasi dengan skala luas, jika hanya Kota Banda Aceh yang jalankan penanggulangan sedangkan kota dan daerah lain tidak jalankan tes-tracing-isolasi, maka jika ada kontak antara warga Kota Banda Aceh dengan warga di dan dari luar Kota Banda Aceh ada risiko penularan virus corona.

Beberapa negara di Eropa yang sebelumnya bisa menahan laju penyebaran virus corona sejak November 2020 terjadi pandemi gelombang kedua yang lebih dahsyat. Beberapa negara mencatat kasus 1 juta, 2 juta dan ratusan ribu. Sedangkan Korea Selatan yang berbulan-bulan tanpa kasus sekarang menghadapi pandemi virus corona gelombang ketiga.

Jika Pemkot Banda Aceh hanya menginginkan zona hijau (semu) perlu dipikirkan risiko lonjakan kasus di waktu-waktu yang akan datang jika tes-trasing-isolasi tidak dijalankan secara sistematis dan konsisten.

WHO memberi peringatan bahwa negara, dalam hal ini Kota Banda Aceh, tidak menjalankan tes-tracing-isolasi secara konsisten, maka negara atau kota itu akan menghadapi masalah besar terkait dengan pandemi virus corona di masa depan. Ini sudah terbukti di banyak negara dengan kasus virus corona lebih dari 100.000 yang dilaporkan situs independen, worldometer, sebanyak 61 negara, termasuk Indonesia, sampai 23 November 2020. []

Berita terkait
Survei Kemenkes: Aceh Paling Tinggi Menolak Vaksin Corona
Survei Kemenkes bersama ITAGI mengungkapkan Aceh paling tinggi menolak vaksin corona, Papua paling rendah.
Pingin Zona Hijau, Wali Kota Banda Aceh Genjot Razia Prokes
Wali Kota menargetkan Banda Aceh akan menuju zona hijau resiko persebaran Covid-19 pada akhir November nanti.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.