Tanggung Jawab atas Ribuan Ikan Mati di Kulon Progo

PDAM Kulon Progo, Yogyakarta menebar ribuan benih ikan di sungai sebagai tanggung jawab atas kebocoran pipa yang menyebabkan ikan di sungai mati.
Tebar benih ikan di Ngrancah di Dusun Sermo, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta pada Minggu 22 Maret 2020. (Foto Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Ribuan benih ikan nila ditebar di Sungai Ngrancah di Dusun Sermo, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta pada Minggu 22 Maret 2020. Selain untuk memperingati Hari Air Sedunia, kegiatan ini juga bentuk tanggung jawab Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kulon Progo atas upaya mengembalikan ekosistem sungai.

Pada Selasa 11 Februari 2020, sungai tercemar limbah kimia akibat kebocoran pipa milik PDAM Tirta Binangun di wilayah Sermo. Akibatnya Sungai Ngrancah menjadi tercemar karena Poly Alumunium Chloride (PAC) di pengolahan air tersebut mengalir keluar melalui saluran pembuangan. Hal ini menyebabkan ratusan ikan jenis Sidat, Wader, Nila dan Nilem di sungai tersebut mati.

Direktur Utama PDAM Tirta Binangun Kulon Progo, Jumantoro mengatakan, jumlah total ada 6.000 ekor, dalam kegiatan yang bertujuan mengembalikan habitat ikan Sungai Ngrancah.

Setelah kejadian kebocoran tersebut, langkah antisipasi sudah perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ini. Salah satunya menutup saluran pembuangan yang mengalir ke sungai Ngrancah. "Jika terjadi kebocoran lagi tidak akan masuk ke sungai karena selokannya sudah ditutup," ucap Jumantoro di Kulon Progo paa Minggu 22 maret 2020.

Sementara itu, salah satu warga Hargowilis, Sujoko menilai, kegiatan tersebut akan bisa mengembalikan ekosistem sungai. Di sisi lain, masyarakat juga harus turut berperan, yaitu dengan tidak menangkap ikan menggunakan alat yang dilarang seperti setrum, bahan kimia dan sejenisnya. "Mari kita jaga lingkungan untuk kelestarian lingkungan kita bersama," ujarnya.

Jika terjadi kebocoran lagi tidak akan masuk ke sungai karena selokannya sudah ditutup.

Sedangkan Pemerhati Lingkungan Kulon Progo Saptono Tanjung mengatakan, ikan yang ditebar berasal dari ikan jenis lokal, seperti wader, boso dan lainnya. "Ikan ini harapannya sebagai indikator, jika terjadi pencemaran air," ujarnya.

Dia mengatakan para pemangku kepentingan diharapkan juga melakukan edukasi terkait kegiatan restocking ikan. Alasannya ketahanan ikan dan juga perlakuannya akan berbeda.

Dia juga mengajak para penikmat wisata alam, pemerhati sungai, pemancing dan pencari ikan untuk bersama bergotong royong dalam pengadaan ikan yg nanti kita lepaskan bersama. Mereka yang berminat bisa menghubungi perkumpulan pelestari DAS/Sub DAS sungai Serang dengan kontak +62 812-2830-4032. []

Baca Juga:

Berita terkait
Elang Sugeng Wilujeng Terbang Bebas di Kulon Progo
Sepasang elang jenis ular bido dilepasliarkan di Kulon Progo, Yogyakarta.
Tawas PDAM Kulon Progo Penyebab Ribuan Ikan Mati
Ribuan ikan di sungai Ngrancah Kulon Progo mati karena bak penampung tawas milik PDAM bocor. Kebocoran karena faktor usia.
79 Ton Ikan Nila Mendadak Mati di Danau Maninjau
Puluhan ton ikan nila di karamba petani ikan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati mendadak.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara