Tangani Rob, Belajarlah Hingga ke Negeri Belanda

Salah satu langkah untuk menyelesaikan permasalahan rob ini adalah dengan membangun kerjasama dengan Dewan Air Belanda (Dutch Water Authority), Rotterdam. Mereka akan melakukan rekayasa teknik dan rekayasa sosial sehingga pembangunan dan pengelolaan tanggul rob dapat memberikan manfaat yang optimal.
Bupati Asip Kholbihi, saat bertemu tim dari Belanda, Rabu (2/5). Kepala rombongan DWA (Dutch Water Authority), Rotterdam, Fer Kalis bersama Johan Boersma, Joop, Sisca Liem melihat MoU ini bisa menjad

Pekalongan, (Tagar 2/5/2018) - Guna menyelesaikan masalah rob (banjir pasang air laut) di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dibutuhkan berbagai usaha dengan melibatkan semua kemampuan dan komponen masyarakat.

Rob yang terus melanda PekalonganKondisi rob yang melanda kawasan pesisir pantai utara Pekalongan Jawa Tengah. Sudah sekitar 5 tahun terakhir, kondisinya semakin parah. Ribuan rumah terendam, ratusan hektar lahan pertanian dan tambak terendam tak teratasi. (Yon)

Awal 2018, Pemerintah Kabupaten Pekalongan mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat senilai 500 milyar. Dana ini untuk pembangunan tanggul melintang dari wilayah Kota Pekalongan  hingga Wonokerto yang saat ini pembangunannya sedang dikerjakan.
 
Salah satu langkah untuk menyelesaikan permasalahan rob ini adalah dengan membangun kerjasama dengan Dewan Air Belanda (Dutch Water Authority), Rotterdam. Mereka akan melakukan rekayasa teknik dan rekayasa sosial sehingga pembangunan dan pengelolaan tanggul rob dapat memberikan manfaat yang optimal.
 
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, menyampaikan, pihaknya sudah membuat road map penanganan banjir rob. Tahap  pertama dengan membangun tanggul melintang di Desa Mulyorejo,  fungsinya telah berhasil mengurangi permasalahan banjir rob yang ada di tiga  desa, Mulyorejo,  Tegaldowo, dan Karangjompo. Kesemuanya berada di wilayah Kecamatan Tirto.

Kedua, pembangunan tanggul melintang oleh Balai Besar Wilyah Sungai (BBWS) Pemali Juwana dan yang ketiga menyiapkan sistem drainase lingkungan yang terhubung dengan sistem tanggul BBWS.

”Kita berencana juga akan mengirimkan ASN/PNS untuk dapat belajar ke Dewan Air Belanda (DWA)” terang Bupati Asip Kholbihi, saat bertemu tim dari Belanda, Rabu (2/5).
 
Sementara itu kepala rombongan DWA, Fer Kalis yang hadir bersama  Johan Boersma, Joop, Sisca Liem melihat ini bisa menjadi pondasi yang baik untuk menangani rob secara bersama-sama.

Menurut Fer Kelis,  pihaknya akan melakukakan kegiatan workshop penanganan Banjir Rob di Kabupaten dan Kota Pekalongan pada 2 dan 3 Mei.

“Kami mempunyai pengalaman ratusan tahun dalam fight (menangani - red) air pasang. Dan itu yg akan dibagikan selama workshop dua hari ke depan,” terangnya. Ia mengapresiasi tindak lanjut MoU antara Pemkab dan Pemkot Pekalongan dengan DWA. (yon)

Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia