Sleman - Perekayasa Ahli Madya BPPTKG ( Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta, Dewi Sri Suyadi mengatakan, jika fenomena titik api diam yang mulai teramati di Gunung Merapi merupakan awal terkait dengan erupsi. Selain guguran, titik api diam menjadi parameter yang signifikan.
Menurutnya, beberapa waktu ke belakang, aktivitas Gunung Merapi hanya berupa guguran. Namun nampaknya aktivitas Merapi semakin meningkat dengan terjadinya fenomena baru berupa lava pijar yang terjadi pada Senin, 4 Januari 2021 sekitar pukul 19.52 WIB.
Baca Juga:
Video dari CCTV mode night view di Gunung Merapi menampilkan pendaran sinar yang diduga adalah lava pijar. "Apapun erupsinya, ini sudah 85 persen Merapi akan erupsi. tanda-tandanya sudah semakin dekat," ucap Dewi kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu, Januari 2021.
Namun dia belum bisa memastikan kapan waktunya erupsi Gunung Merapi serta ke arah mana letusan tersebut. "Tinggal menunggu titik mana yang erupsi. Apakah sama seperti erupsi 1997 kami masih menunggu," ujarnya.
Apapun erupsinya, ini sudah 85 persen Merapi akan erupsi. tanda-tandanya sudah semakin dekat.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menambahkan, sejak 5 November 2020 hingga saat ini, aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi. Peningkatan aktivitas terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak tanggal 22 Desember 2020.
Untuk meminimalisir dampak dari bencana alam ini, BPPTKG tak henti-henti mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan Gunung Merapi. Sementara waktu, masyarakat yang terdampak diharapkan dapat mengikuti arahan dari BPBD (Balau Penanggulangan Bencana Daerah) dan pemerintah daerah Sleman, melalui kanal resmi BPPTKG.
Baca Juga:
BPPTKG belum merevisi pemberlakukan rekomendasi aktivitas Gunung Merapi. Daerah potensi bahaya masih dalam jarak radius maksimal 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
BPPTKG juga merilis sejumlah daerah yang diperkirakan atau berpotensi terdampak erupsi Merapi yakni:
- Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
- Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
- Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
- Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. []