Sijunjung - Intensitas hujan yang tinggi di daerah yakni Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya, Sumatera Barat sejak Senin malam, 21 Januari 2020 menyembabkan tanah longsor. Akibatnya Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kilometer 170 dari Padang di Kenagarian Muaro Takung, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung terputus.
Selain Jalinsum terputus, satu unit rumah warga atas nama Kenedi ikut dibawa arus air hingga pindah ke tengah jalan lintas antar provinsi tersebut.
"Jadi dua kawasan di Sijunjung yang terdampak parah itu yaitu di Tanjung Lolo dan Muaro Takung namanya," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Sijunjung, Henry Chaniago saat dihubungi Tagar, Selasa 21 Januari 2020.
Henry menyebut, bencana tanah longsor juga terjadi di jalur lintas Sumatera kilometer 2, Sumbar - Riau, di Jorong Batang Talang, Nagari Muaro Takung, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung.
Jadi dua kawasan di Sijunjung yang terdampak parah itu yaitu di Tanjung Lolo dan Muaro Takung namanya.
Ditempat ini terjadi penumpukan material longsor sekitar 10 meter yang menutup akses lalu lintas dua arah. Selain itu banjir setinggi paha orang dewasa juga terjadi di Jorong Sungai Tambang II, Nagari Kunpar, Kecamatan Kamang Baru.
"Korban jiwa sejauh ini tidak ada dan kami belum bisa berapa kerugian akibat bencana tersebut," tutur Henry.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), menetapkan status siaga tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor. Status itu ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Gubernur Sumbar nomor 360-975-2019 tertanggal 22 Desember 2019.
Penetapan siaga dan tanggap darurat ini mulai berlaku sejak 20 Desember 2019 hingga 28 Februari 2020. Berdasarkan perkiraan cuaca, BMKG menginformasikan wilayah Sumbar akan dilanda hujan dengan intensitas cukup tinggi hingga sekitar akhir bulan Februari. []