'Tampang Boyolali' Prabowo, Bawaslu: Tak Ada Unsur Penghinaan

Bawaslu menilai tak ada unsur penghinaan dalam pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tentang 'Tampang Boyolali'.
Ribuan warga Boyolali, Minggu (4/11), turun ke jalan memprotes pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut tampang Boyolali sebagai pernyataan yang merendahkan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 30/11/2018) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menilai tak ada unsur penghinaan dalam pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tentang 'Tampang Boyolali'. Penilaian itu karena menurut Bawaslu, Prabowo membuat pernyataan itu tidak dalam rangka kampanye.

"Pernyataan istilah 'tampang Boyolali' tidak dalam kegiatan kampanye tapi dalam kegiatan peresmian posko pemenangan paslon 02 di Kabupaten Boyolali. Pelapor, saksi pelapor sudah diklarifikasi, serta terlapor juga sudah diklarifikasi diwakili kuasa hukumnya. Tidak ada pelanggaran aturan kampanye," kata Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo dari keterangan tertulis diterima Tagar News, Kamis (29/11).

"Dari pemeriksaan kami, pernyataan tersebut tidak masuk kategori penghinaan dalam kegiatan kampanye," lanjutnya.

Dengan demikian, kata Ratna Dewi, laporan yang dituduhkan kepada Prabowo Subianto terkait pidatonya tersebut, Bawaslu menghentikan penyidikan kasus itu.

Sebelumnya, Prabowo Subianto dilaporkan ke Bawaslu pada Rabu (7/11) atas dugaan melakukan penghinaan terhadap warga Boyolali dalam kampanyenya.

Pelapor adalah Barisan Advokat Indonesia (BADI). Mereka menuding Prabowo telah melakukan penghinaan yang menyinggung SARA, khususnya golongan, karena ucapan 'Tampang Boyolali'.

Prabowo Subianto di hadapan pendukungnya pada Selasa (30/10) melontarkan ucapan bahwa warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah, sehingga mereka bisa saja diusir karena 'Tampang Boyolali'nya.

Dalam salah satu bagian dalam pidatonya, Prabowo membicarakan mengenai belum sejahtera masyarakat sehingga memberi perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk hotel mewah.

"Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," ujar Prabowo. []

Berita terkait
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.