Taman Baca dan Internet Gratis di Yogyakarta

Salah satu yayasan di Yogyakarta menargetkan pembuatan 100 taman baca di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ini tujuannya.
Dua anak sedang asyik membaca buku di taman bacaan milik Yayasan Visi Mahakarya, Taman Mahakarya, di Jl Sidikan, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ist/Visi Mahakarya)

Yogyakarta – Enam rak berukuran sedang tertata rapi di salah satu ruangan rumah di Jl Sidikan, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Di dalam rak, sejumlah buku bacaan tersusun rapi.

Sejumlah anak usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) terlihat berada di sekitar ruangan yang merupakan taman baca itu. Beberapa dari mereka asyik membaca dan melihat gambar-gambar di buku yang dipegang.

Hari itu, Rabu, 30 Januari 2021 merupakan hari pertama dibukanya taman baca milik Yayasan Visi Mahakarya, yang diberi nama Taman Mahakarya. Tempat yang sengaja dibuat untuk menfasilitasi keinginan anak-anak untuk membaca.

Tidak jauh dari mereka, terdapat beberapa tokoh masyarakat setempat. Mereka hadir untuk melihat sekaligus meresmikan taman baca tersebut.

“Kegiatannya peresmian ruang baca dan santunan anak yatim,” kata Koordinator Yayasan Visi Mahakarya Yogyakarta, Agus Ardianto.

Agus mengaku pihaknya sengaja tidak mengundang banyak anak dalam peresmian taman baca tersebut untuk menghindari terjadinya kerumunan.

Target 100 Titik di DIY

Pemuda berusia 33 tahun itu menjelaskan, setelah diresmikan, Taman Mahakarya dibuka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB. Untuk sementara taman baca tersebut memang hanya diperuntukkan bagi anak-anak dan warga di sekitar taman baca.

Cerita Taman Baca 2Sejumlah rak berisi buku yang tertata rapi di Taman Mahakarya, Jl Sidikan, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Dok Visi Mahakarya)

Anak-anak itu juga didata dan diberi kartu anggota taman baca. Mereka yang telah terdaftar bebas membaca buku di taman baca bahkan diperbolehkan untuk membawa pulang buku yang dipinjam.

Sementara memang khusus warga sekitar siini. Jadi setiap anak kita buatin kartu anggota. Tapi beberapa ada yang di luar warga sini.

Agus menambahkan, Taman Maha Karya yang ada di Jl Sidikan itu merupakan yang pertama kali dibuat. Selanjutnya pihaknya akan membuat taman baca di sekitar Kecamatan Ponnjong, Kabupaten Gunungkidul.

“Ini baru titik awal, kita targetkan ada 100 titik di DIY. Setelah ini Insya Allah menyusul di Ponjong, Gunungkidul,” kata Agus menegaskan.

Saat ini, lanjut Agus, jumlah buku bacaan koleksi Taman Maha Karya masih cukup terbatas. Oleh karena itu pihaknya masih menerima bantuan atau donasi buku untuk melengkapi koleksi buku mereka.

Yayasan Visi Mahakarya, kata Agus juga memiliki program Bukuku Untukmu, yang merupakan program donasi buku. Selain untuk menambah koleksi buku Taman Maha Karya, program itu juga mendonasikan buku untuk anak-anak kurang mampu, khususnya anak yatim.

“Saat ini buku yanga ada kita kategorikan jadi beberapa jenis, yaitu buku cerita anak untuk SD sampai SMA, novel, komik, dan majalah pengetahuan,” ujarnya lagi.

Saat ditanya tentang ide membuat taman baca, Agus menuturkan bahwa ini berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19. Selama pandemi anak-anak lebih banyak belajar dengan sistem dalam jaringan (daring) atau online.

Hal itu tentu saja membuat mereka semakin sering menggunakan gadget, khususnya ponsel. “Di masa pandemi ini anak-anak belajar melalui sistem daring, hampir setiap hari tidak lepas dari gadget.

Ada kekhawatiran karena terlalu aktif dengan gadget, minat membaca buku anak jadi berkurang dan terabaikan,” ucapnya menjelaskan alasan membuat taman baca tersebut.

Agus menambahkan, pihaknya juga ingin mengajak anak-anak untuk kembali mendekatkan diri dengan buku, dimulai dari anak-anak yang tinggal di sekitar sekretariat Yayasan Visi Mahakarya.

Gandeng Pemuda Setempat

Rencana Yayasan Visi Mahakarya untuk membuka 100 taman bacaan di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kata Agus, pihaknya akan menggandeng pemuda-pemuda setempat dalam pelaksanaan dan pengelolaannya.

Cerita Taman Baca 3Koorfinator Yayasan Visi Mahakarya, Yogyakarta, Agus Ardianto. (Foto: Tagar/Dok Visi Mahakarya)

Nantinya Yayasan Visi Mahakarya akan membuatnya di lokasi yang banyak anak-anak tetapi jauh dari akses taman baca atau buku bacaan.

“Lokasi sasarannya yang banyak anak- anak tapi jauh dari fasilitas akses buku bacaan. Teknisnya kita akan bekerja sama dengan pemuda-pemuda daerah setempat, seperti karang taruna maupun kumpulan remaja untuk sistem pengelolaannya,” Agus menuturkan.

Yayasan Visi Mahakarya.Buku-buku yang ada di Taman Maha Karya saat ini sebagian besar berasal dari para relawan yayasan dan follower Instagram Yayasan Visi Mahakarya.

Selain menyediakan taman bacaan gratis, pihaknya juga menyiapkan wifi gratis untuk anak-anak bersekolah daring, khususnya yang tinggal di sekitar sekretariat Yayasan Visi Mahakarya.

“Bukan untuk main game ya. Tapi wifi gratis ini fasilitas untuk yang sudah menjadi anggota. Semua berhak mendapatkan fasilitas ini.”

Anak-anak yang ingin menggunakan fasilitas wifi gratis boleh datang kapan pun pada hari Senin hingga Jumat.

Agus juga menjelaskan sejarah yayasan itu. Menurutnya, Yayasan Visi Mahakarya berpusat di Tangerang Selatan, dan didirikan pada tahun 2012. Sementara untuk Cabang Yogyakarta, berdiri pada akhir tahun 2016.

“Program utamanya membantu tunadaksa berupa kaki palsu dan tangan palsu. Tapi program lain juga ada, berupa doa bersama, berbagi sarapan, dan beberapa kegiatan lain,” ucapnya.

Untuk kawasan Yogyakarta, program yang sudah berjalan adalah pemberian kaki palsu, pembagian makanan setiap Jumat, serta pemberian sarapan setiap hari. Program pembagian kaki palsu ini diberi nama Kakiku Kini Kembali. Saat ini sudah 17 difabel yang menerima bantuan kaki palsu.

“Syaratnya, harus benar-benar tidak mampu, kedua adalah usia produktif, selebihnya paling identitas berupa KK dan KTP,” kata Agus menambahkan.

Data difabel yang memerlukan bantuan diperoleh dari donatur, perajin kaki palsu, dan sebagian diperoleh dari dinas sosial.

Dalam membagikan bantuan, pihaknya bekerja sama dengan perajin kaki palsu di kawasan Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Tapi kerja sama tersebut berupa kerja sama lepas, dalam artian tidak ada MoU tertentu. “Setiap ada yang mau kita bantu, kita pesan ke sana.”

Cerita Taman Baca 4Suasana peresmian taman baca Taman Mahakarya di Jl Sidikan, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Dok Visi Mahakarya)

Terkait keberadaan taman baca dan ruang baca di wilayah RW 09 Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo tersebut, seorang tokoh masyarakat setempat, Agus Mujiono, yang juga menjabat sebagai Ketua RW 09 Kelurahan Sorosutan, menyampaikan apresiasi dan harapannya.

Agus berharap, dengan adanya taman bacaan tersebut dapat menggugah dan meningkatkan minat baca anak-anak dan warga.

“Agar anak-anak kita dan masyarakat tergugah untuk gemar membaca, untuk mengimbang teknologi informasi melalui gadget,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Harapan lain adalah agar anak-anak semakin terpacu dan terpicu untuk membaca. Sebab dengan membaca buku, menurutnya bisa menjaga kehidupan ke depan dan lebih baik dalam membangun bangsa. []

Berita terkait
Pak Tua Penjual Peci yang Gagap Teknologi di Bekasi
Seorang pedagang peci di Bekasi mengaku telah puluhan tahun merantau. Pandemi membuat omzet dagangannya merosot drastis.
Geliat Bisnis Barang Bekas dan Antik di Sleman
Bisnis jual beli barang bekas di Sleman tidak terlalu banyak terpengaruh oleh pandemi, hanya saja daya beli masyarakat menurun.
Selimut Ketakutan Warga India di Ladang Ranjau Perbatasan
Cerita warga yang tinggal di sepanjang Garis Kontrol (LoC), di perbatasan yang memisahkan wilayah Kashmir yang dipimpin India dan Pakistan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.