Talut Longsor Terjang Rumah Warga di Bantul

Hujan deras yang mengguyur Bantul dan sekitarnya membuat talut longsor menimbun rumah warga. Tidak ada korban jiwa, kerugian materi Rp 10 juta.
Satu rumah bagian dapur milik warga Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul, tertimbun tanah longsor. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Bantul – Hujan yang mengguyur Kabupaten Bantul dan sekitarnya pada Minggu hingga Senin, 25 - 26 Oktober 2020 pagi mengakibatkan tanah longsor. Satu rumah bagian dapur milik warga Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul, tertimbun tanah longsor.

Dapur rumah milik Jumingan tertimpa longsor dari talut atau bangket tanah milik Kardi Ngatijo, 67 tahun. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kerugian material ditaksir Rp 10 juta.

Baca Juga:

Kronologi kejadian ini bermula dari hujan lebat yang turun di daerah Nambangan tersebut mulai sekitar 21.00 WIB. Menjelang subuh terdengar suara gemuruh yang ternyata tanah milik Karti Ngatijo longsor mengenai dapur rumah milik Jumingan.

"Sekitar Pukul 04.30 WIB terdengar suara gemuruh dari samping rumah Dukuh Nambangan. Setelah dicek oleh warga ternyata talud atau bangket tanah milik Kardi Ngatijo mengalami longsor dan mengenai dapur rumah Jumingan," kata Bhabinkamtibmas Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Aipda Sutriyono, Senin, 26 Oktober 2020.

Longsor di BantulSatu rumah bagian dapur milik warga Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul, tertimbun tanah longsor. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Pukul 08.45 WIB diadakan kegiatan oleh Bhabinkamtibmas Desa Seloharjo, Polsek Pundong bersama Lurah Desa Seloharjo mengecek bencana tanah longsor tersebut. Semua pihak yang datang ke lokasi bergotong royong membersihkan kondisi dapur milik korban.

Setelah dicek oleh warga ternyata talud atau bangket tanah milik Kardi Ngatijo mengalami longsor dan mengenai dapur rumah Jumingan.

Untuk saat ini kondisi di sekitar longsor dari talut atau bangket tanah milik Kardi Ngatijo sudah aman. Proses evakuasi dapur rumah milik korban berjalan lancar atas bantuan warga.

Sementara itu,hHujan intensitas tinggi sejak Minggu siang, 25 Oktober 2020 hingga malam hari juga menyebabkan terjadinya tanah longsor di sebuah bukit di wilayah Dusun Keceme, RT 77 RW 38, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.

Baca Juga:

Longsor terjadi pada Senin dini hari, 26 Oktober 2020, sekitar pukul 03.00 WIB. Longsoran sepanjang delapan meter dan lebar empat meter itu menimbun badan jalan desa yang juga merupakan jalan lingkar kabupaten di pedukuhan setempat.

Lurah Gerbosari Damar mengatakan material longsoran memutus akses lalu lintas warga, khususnya yang menuju masjid di RW 38. "Menutup akses sebagian warga. Akses kendaraan masih bisa karena masyarakat dapat melalui akses jalan lain," ucapnya.[]

Berita terkait
Tanah Longsor di Kulon Progo Timbun Jalan di Desa Gerbosari
Tanah longsor di Kulon Progo menimbun jalan desa di Gerbosari. Warga terpaksa melewati jalan lain.
Ini 11 Korban Meninggal Akibat Tanah Longsor di Sumsel
Tanah longsor di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Lima Kapanewon di Kulon Progo Rawan Bencana Tanah Longsor
BPBD Kulon Progo sudah melakukan pemetaan sejumlah wilayah rawan bencana tanah longsor saat musim hujan. BPBD menyiapkan anggaran Rp 5 miliar.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.