Taliban Ingin Damai dengan Komunitas Internasional

Taliban ingin menjalin hubungan damai dan membangun komunikasi yang telah mereka buka dengan negara lain.
Seorang pria menjual bendera Taliban di jalanan, sementara kelompok militan itu dilaporkan telah mengambil alih kekuasaan di Afghanistan (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Taliban pada Minggu menyatakan perang telah berakhir di Afghanistan dan menyerukan hubungan damai dengan komunitas internasional.

Juru bicara kelompok gerilyawan itu, Mohammad Naeem, dalam wawancara dengan stasiun TV Al Jazeera mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Dia mengatakan aturan kekuasaan dan bentuk pemerintahan akan segera diselesaikan.

Taliban menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebebasan berekspresi dalam hukum syariat Islam, kata Naeem.

Dia menambahkan Taliban ingin menjalin hubungan damai dan membangun komunikasi yang telah mereka buka dengan negara lain.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Naeem.

Pemberontak Taliban memasuki Kabul pada Minggu dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan.

Ghani mengatakan dirinya ingin menghindari pertumpahan darah.

Situasi itu membuat Taliban semakin dekat dengan pengambilalihan kekuasaan Afghanistan, 20 tahun setelah mereka digulingkan oleh invasi pasukan asing pimpinan AS.

Naeem mengatakan tak ada diplomat atau kedutaan yang menjadi target serangan dan Taliban akan menjamin keselamatan warga negara asing dan misi diplomatik.

Pelarian Ghani tidak diperkirakan sebelumnya dan "bahkan orang-orang dekatnya pun tidak mengiranya," kata Naeem.

"Kami siap berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin perlindungan yang mereka perlukan," kata dia pada Mubasher TV Al Jazeera.

Taliban telah meraih hasil yang telah diperjuangkan dan dikorbankan selama 20 tahun, kata Naeem, dan akan mengadopsi kebijakan yang tidak mencampuri urusan negara lain.


Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah.


"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan bagi rakyat kami," kata dia.

"Kami tidak akan membiarkan siapa pun yang memanfaatkan tanah air kami untuk menyerang seseorang, dan kami tidak ingin menyakiti mereka."

"Kami tidak berpikir bahwa kekuatan asing akan mengulangi lagi kegagalan mereka di Afghanistan." (Antara/Reuters). []

Berita terkait
Taliban Berkuasa Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afghanistan
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, bersama wakil presiden dan beberapa pejabat senior lainnya, 15 Agustus 2021, terbang ke luar negara itu
Indonesia Serukan Pemerintah Afghanistan dan Taliban Lanjutkan Dialog
Pemerintah Indonesia serukan pemerintah Afghanistan dan Taliban kembali lanjutkan dialog perdamaian di tengah memburuknya situasi keamanan
Sekjen PBB Serukan Agar Taliban Hentikan Serangan
PBB meminta Taliban untuk segera menghentikan serangan dan beritikad baik bernegosiasi demi Afghanistan dan rakyatnya
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.