Jakarta - Remaja perempuan berusia 17 tahun bernama Bethany Palmer memutuskan bunuh diri lantaran tak kuat menjalani masa karantina atau lockdown di Manchester, Inggris. Keluarganya percaya Bethany mengakhiri hidup akibat mengurung diri di rumah.
Bethany meninggal di kediamannya tak lama setelah Inggris menjalankan kebijakan lockdown untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Saya yakin lockdown menjadi pemicu utama kematian Bethany," kata sang, Mike Palmer, dikutip dari Daily Mail pada Senin malam, 4 Mei 2020.
Keluarganya memastikan Bethany tak memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Namun, sang ayah mengaku putrinya itu sempat mengatakan suasana lockdown di Inggris terasa seperti 300 tahun lamanya.
Dia merasa seolah-olah lockdown selama 3 bulan ini berlangsung selama 300 tahun
Mike mengatakan Bethany juga berpikiran akan merasakan masa lockdown tersebut selama hidupnya. Putrinya merasa tertekan apalagi ketika tidak dapat bertemu teman sekolahnya.
"Dia tidak bisa datang ke sekolah, dia tidak bisa keluar, dan melihat teman-temannya. Dia merasa seolah-olah lockdown selama 3 bulan ini berlangsung selama 300 tahun," ujar Mike.
Baca juga:
- Bunuh Keluarga dan 2 Tindakan Kontroversial Kim Jong Un
- Profil Kim Jong Un, Koleksi Sepatu Nike dan Humoris
Sementara saat diwawancarai media Granada Reports ITV, Mike mengaku khawatir bakal ada kejadian seperti putrinya yang dialami oleh orang imbas lockdown di Inggris. Menurut Mike, remaja sangat rentan dengan efek psikologis dari masa isolasi.
"Saya sedih, saya berpikir akan ada remaja lain yang mengikuti jejaknya. Remaja yang merasakan hal sama. Merasa sangat rentan, mungkin sangat takut dengan situasi Covid-19. Kehidupan mereka berubah," ucap Mike.
Bethany diketahui sedang mengenyam pendidikan untuk menjadi penyanyi profesional di Access Creative College. Kepiawaiannya dalam bernyanyi membuat Bethany diundang tampil di cafe serta pub di Manchester.
Kepergian Bethany ini menjadi duka tersendiri bagi teman-temannya di sekolah. Mereka mengungkapkan terkejut ketika pertama kali mendapatkan informasi sahabatnya itu meninggal lewat media sosial. Sang guru, juga merasakan kehilangan murid yang bertalenta di bidangnya.
"Kami sangat sedih mendengar kematian sedih mantan murid Bethany Palmer. Bethany adalah murid yang benar-benar hebat dan sangat berbakat. Dia dicintai oleh semua orang yang mengenalnya," kata guru Bethany yang enggan disebutkan namanya.
Sejak meninggal, unggahan di akun Instagram Bethany menjadi sorotan. Salah satunya unggahan video ketika Bethany sedang bernyanyi mendapatkan like hingga 50 ribu orang. Keluarga Bethany mengaku sangat senang, mengetahui peninggalan kreasi musik putrinya akan terus hidup. []