Tak Diberi Uang, Pemuda di Maluku Bacok Ibu Kandung

Hanya karena tak diberi uang untuk ongkos perjalanan ke Kota Ambon, seorang anak di Maluku tega membacok ibu kandungnya. Ini kronologinya.
Fransina Hehanussa, 50 tahun, saat mendapat perawatan medis di RDUD Masohi, Minggu, 13 September 2020.(Foto: Tagar/ Muhammad Jaya)

Ambon - Patrik Hehanusa, tega membacok tangan kanan ibu kandungnya, Fransina Hehanussa, 50 tahun, dengan parang hingga nyaris putus hanya lantaran pria 20 tahun itu tak diberi uang untuk ongkos ke Kota Ambon, Maluku.

Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rosita Umasugi mengatakan, kejadian tersebut terjadi di Desa Waraka, Teluk Elpaputih, Minggu, 13 September 2020 pukul 11.00 WIT.

Kejadian bermula saat Patrik meminta uang kepada ibunya untuk biayanya perjalanannya ke Kota Ambon.

Patrik ambil parang dan kembali kejar ibunya hingga keluar rumah dan aniaya lagi.

"Jadi Fransina baru pulang ibadah dari Gereja, saat itu melihat anaknya Patrik mengemas pakaiannya," ujar Rosita melalui keterangan tertulis diterima Tagar, Minggu, 13 September 2020.

Setelah itu, kata Rosita, Fransina lalu menanyakan ke Patrik terkait rencana kepergiannya. Patrik pun menjawab akan pergi ke Ambon. Mendengar jawaban itu, Fransina menyarankan anaknya agar mengurus surat-surat sebagai prasyarat  bagi pelaku perjalanan.

"Namun tidak di respon dan Patrik kembali meminta uang. Namun ibunya menyampaikan tidak punya uang," ucapanya.

Tak berbicara banyak, Patrik lalu memukul ibunya berulang kali dengan kapalan tangan hingga terjatuh.

Aksi anaknya ini sempat dilerai oleh neneknya. Meski begitu, Patrik mengambil benda tajam dan kembali menganiayaa ibunya hingga mengalami luka di tubuh.

"Patrik ambil parang dan kembali kejar ibunya hingga keluar rumah dan aniaya lagi," jelasnya.

Akibat penganiayaan tersebut, ibunya mengalami luka robek pada bagian kepala dan tangan kanan nyaris putus. Kini ibunya sudah menjalani perawatan medis di RSUD Masohi.

Melihat aksi Patrik, warga sekitar kemudian berupaya untuk mencegah dan melarikan Fransina ke RSUD Masohi.

"Warga melapor kepada personil kita. Dan personil dipimpin Kapolsek dan Danramil bersama sejumlah anggota langsung mendatangi Desa Waraka. Saat itu Patrik sempat melarikan diri namun akhirnya ditangkap warga,"kata Kapolres.

Warga sempat mengeroyok Patrik hingga babak belur dan menderita luka. Aksi warga ini tidak berlangsung lama, sebab aparat keamanan telah bersiaga di desa tersebut.

"Pelaku juga menderita luka dibeberpa bagian tubuh karena dikeroyok warga. Patrik dan ibunya, kini berada di RSUD mendapatkan perawatan medis,"ujarnya.

Kasus tersebut lanjut perwira menengah ini, kini masih dalam penyelidikan Satuan Reskrim Polres Maluku Tengah.

"Sementara kita masih lakukan penyelidikan. Sudah ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan," ujarnya. []

Berita terkait
Pelaku Pembacokan di Majene Ditangkap di Makassar
Seorang warga Dusun Poniang Desa Tallubanua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar ditangkap di Makassar usai membacok warga Sulbar.
Suka Main Bacok, Begal Makassar Ditembak Polisi
Dua kali dipenjara tak membuat Arman alias Ota kapok. Residivis begal yang suka bacok korban ini ditembak kakinya oleh polisi Makassar.
Petani di Polman Sulbar Nyaris Tewas Dibacok Kerabatnya
Seorang petani asal Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar nyaris tewas ditangan temannya. Ini penyebabnya.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.