Tak Cukup Rp1 Triliun, Kemenkop Tambah Dana Bergulir

Kementerian Koperasi UKM menyebut dunia usaha membutuhkan stimulus lebih dari yang dipersiapkan sebelumnya guna mengakselerasi aktivitas ekonomi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki. (Foto: Tagar/ Ronauli Margareth)

Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan akan segera mengajukan penambahan dana bergulir kepada pemerintah. Pasalnya, alokasi Rp 1 triliun yang telah digelontorkan negara melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) dinilai kurang mencukupi.

“Kami akan segera mengusulkan untuk ditambah kembali, sebab hari ini saja sudah terserap sebesar 50 persen dari nilai keseluruhan,” ujarnya dalam webinar bertajuk UMKM sebagai Pilar Pemulihan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan oleh BaraJP, Rabu, 29 Juli 2020.

Menurut Teten, usulan peningkatan bujet dana bergulir cukup beralasan. Sebab, sumber dana tersebut berasal dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang rencananya bakal bergulir hingga akhir kuartal III/2020.

“Padahal programnya sendiri PEN masih sampai September,” tutur dia.

Menkop UKM menambahkan, peningkatan bujet ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengakselerasi aktivitas bisnis pelaku usaha melalui koperasi.

Untuk diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM menjalankan tiga fase pemulihan ekonomi dalam upaya komprehensif program PEN. Pertama, adalah fase survival melalui restrukturisasi pinjaman mitra LPDB KUMKM dalam bentuk penundaan pembayaran angsuran selama 12 bulan.

Hingga pertengahan Juli 2020, sebanyak 40 mitra koperasi telah memanfaatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman dengan nilai outstanding sebesar Rp 135,7 miliar.

Kedua, fase pemulihan ekonomi dengan strategi penyaluran pembiayaan kepada koperasi dengan bunga 3 persen menurun atau sekitar 1,5 persen flat pertahun. Diharapkan, langkah ini dapat menjangkau sekitar 4,8 juta UMKM yang terdaftar di koperasi resmi Kemenkop.

“Pembiayaan yang bunganya 3 persen ini kami bisa salurkan antara Rp 2 miliar hingga Rp 50 miliar untuk satu koperasi,” imbuh dia.

Lalu fase terakhir merupakan penyiapan kebijakan dalam memudahkan akses pembiayaan koperasi dan UKM dengan bunga ringan dan pendampingan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten juga menyinggung alokasi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dianggapnya masih belum terserap secara optimal.

“Selain itu KUR juga saya kira masih banyak, sekitar Rp 129 triliun yang belum digunakan. Untuk mempercepat, kemarin sudah rapat dengan Pak Menko Perekonomian untuk membuat desain baru agar sesuai dengan pembiayaan UMKM,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku gembira atas terlaksananya rencana dana bergulir LPDB KUMKM dalam program PEN bagi koperasi.

“Saya senang LPDB Rp 1 triliun segera berikan kepada koperasi-koperasi yang baik agar dari koperasi juga diberikan kepada anggota secepat-cepatnya,” tutur Presiden Jokowi di Istana Merdeka, pekan lalu, 23 Juli 2020 seperti yang dilansir Kemenkop UKM.

Presiden mengatakan, saat ini waktu yang tersisa semakin pendek dalam upaya pemulihan usaha para pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia.

“Kita hanya punya waktu untuk bangkit pada Juli, Agustus, September. Kalau kita bisa, Insya Allah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan lebih mudah,” ungkapnya.

”Saya tidak ingin koperasinya tutup, baru dibantu. Nggak ada artinya. Jangan nunggu. Pelaku usaha juga sama, segera bantu mereka. Gunakan tambahan modal kerja produktif ini untuk menggerakkan ekonomi utamanya yang berada di daerah,” sambung Presiden.

Berita terkait
Menteri Koperasi Apresiasi Atensi Bara JP kepada UKM
Menteri Tetan Masduki mengapresiasi perhatian Bara JP terhadap UMKM yang tengah terpukul akibat pandemi Covid-19.
Bara JP Ingatkan Pemerintah Soal Krisis Ekonomi 2020
Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengingatkan pemerintahan soal potensi krisis ekonomi tahun ini akibat pandemi Covid-19
Jokowi Minta LPDB Cairkan Rp1 Triliun untuk Koperasi
Jokowi meminta pada LPDB untuk segera mencairkan dana tambahan sebesar Rp 1 triliun kepada koperasi di seluruh Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.