Taiwan dan Palau Buka ‘Travel Bubble’ April 2021

Taiwan dan Palau akan luncurkan skema gelembung perjalanan (travel bubble) April 2021, yang memungkinkan perjalanan tanpa menjalani karantina
Pengunjung pakai masker saat berjalan-jalan di sebuah tempat wisata di Taipei, Taiwan, di tengah pandemi, 30 Mei 2020. (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Jakarta – Taiwan dan negara di Pasifik, Palau, akan meluncurkan skema gelembung perjalanan (travel bubble) bulan April 2021, yang memungkinkan orang-orang melakukan perjalanan antar pulau itu tanpa menjalani karantina virus corona (Covid-19).

Palau adalah salah satu sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa setelah China membujuk negara-negara lain untuk menolak mengakui pulau yang memerintah sendiri itu, yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.

Gelembung perjalanan tersebut akan menjadi yang pertama bagi Taiwan setelah pulau itu menutup sebagian besar pintunya untuk perjalanan asing sebagai bagian dari usahanya melawan pandemi virus corona.

ilus taiwan palauLetak geografis Taiwan dan Palau (diolah berdasarkan foto: travelsmaps.com)

“Palau sendiri tidak memiliki kasus Covid-19,” kata Chen Shih-chung, Kepala Pusat Komando Penanggulangan Epidemi Taiwan, dalam konferensi pers sewaktu mengumumkan travel bubble tersebut, 17 Maret 2021.

Chen mengatakan, wisatawan yang berkunjung harus dalam grup tur, dan harus memenuhi kondisi kesehatan tertentu tetapi tidak harus menjalani karantina. Mereka juga diharuskan belum pernah berada di luar perbatasan dalam enam bulan terakhir, tidak memiliki riwayat pernah diminta menjalani karantina dalam dua bulan terakhir, dan tidak terinfeksi virus corona dalam tiga bulan terakhir.

kepala pusat komandoKepala Pusat Komando Penanggulangan Epidemi Taiwan, Chen Shih-chung (Foto: Dok/voaindonesia.com).

Mereka harus menjalani tes virus corona sebelum meninggalkan Taiwan dan setelah kembali serta harus memantau kesehatan mereka, terutama dalam lima hari pertama setelah mereka kembali, kata Chen.

Gelembung perjalanan ini akan dimulai dengan dua penerbangan per minggu antara kedua pulau itu, dengan penerbangan pertama dijadwalkan pada 1 April 2021.

Taiwan memiliki sekitar 990 kasus infeksi virus corona, dengan 10 kematian akibat Covid-19. Pulau itu mengambil tindakan ketat dengan cepat setelah kasus pertama terdeteksi di kota Wuhan di China tengah pada Desember 2019.

Pulau ini memiliki kontrol perbatasan yang ketat dan mewajibkan karantina selama dua minggu untuk semua pelancong. Taiwan juga tidak menerima pelancong asing kecuali mereka memiliki pekerjaan atau tinggal di Taiwan.

palauPalau (Foto: voaindonesia.com - Facebook/Palau Visitors Authority)

Sebagian besar pariwisata yang ada dari Palau ke Taiwan adalah wisata medis, dan Taiwan adalah pemasok tes virus corona dan perlengkapan medis lainnya.

Presiden Palau Surangel Whipps Jr. akan datang ke Taiwan pada 28 Maret 2021 untuk mempromosikan industri pariwisata pulau itu, meskipun itu bukan kunjungan kenegaraan resmi, kata Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu.

Kedua ‘negara pulau’ tersebut telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1999 (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Presiden Taiwan Puji Kemajuan Atasi Pandemi Virus Corona
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, puji kemajuan negaranya dalam mengatasi pandemi virus corona dan menumbuhkan ekonomi
Taiwan Lewati 200 Hari Tanpa Infeksi Virus Corona Baru
Dalam 200 hari di masa pandemi Taiwan melaporkan tidak ada infeksi baru virus corona, kasus terakhir kasus dilaporkan 12 April 2020
Tidak Ada Kasus Corona dalam Sebulan di Taiwan
Pemerintah Taiwan melaporkan tidak ada kasus baru coronavirus Covid-19 dalam sebulan ini, Selasa, 14 April 2020.