Tahun Depan, BEI Targetkan Pencatatan 30 Efek Baru

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah pencatatan 30 efek baru pada tahun 2021.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah pencatatan 30 efek baru pada tahun 2021.(Foto: Tagar/emitennews.com/Galeri Bursa Efek Indonesia).

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI)  menargetkan jumlah pencatatan 30 efek baru pada tahun 2021. Pencatatan itu terdiri dari  efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi exchange traded fund (ETF), dana investasi real estate (DIRE) dan efek beragun aset (EBA). 

Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi, target tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang dilakukan secara online maupun offline

BEI juga  memberikan dukungan pengembangan, serta kepatuhan anggota bursa (AB) dan partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan

Menurutnya, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor di masa pandemi Covid -19. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi yang diarahkan melalui media online.

Rencana pengembangan bursa  telah melalui serangkaian koordinasi dan masukan dari seluruh stakeholders, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), pemerintah,aAnggota Bursa, SRO, dan tentunya juga dari kalangan asosiasi. "TSemua upaya ini kami lakukan untuk terus membangun BEI menjadi penyelenggara perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta terus memberikan nilai tambah bagi industri jasa keuangan secara keseluruhan,” tutur Inarno.

Bursa menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 17,36 persen dari RKAT 2020-Revisi dari Rp 957,54 miliar menjadi Rp 1,12 triliun. Proyeksi atas biaya usaha BEI untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp 960,91 miliar, sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp162,87 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp 43,15 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI pada tahun 2021 adalah sebesar Rp 119,72 miliar.

BEI menargetkan total aset naik 7,07 persen dari Rp 2,95 triliun menjadi Rp 3,16 triliun. Sementara saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2021 diproyeksikan mencapai Rp1,63 triliun. []



Berita terkait
Jokowi Apresiasi Kinerja Bursa Efek Indonesia
Presiden Jokowi mengarepsiasi Bursa Efek Indonesia yang meraih kinerja positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Jadwal Libur Lebaran Bursa Efek Indonesia 2020
Bursa Efek Indonesia atau BEI telah mengeluarkan jadwal libur Lebaran dan cuti bersama pada Mei 2020
IHSG BEI Menguat 0,7 Persen, Efek UU Cipta Kerja kah?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Oktober 2020 menguat 0,7 persen atau 34,81 di posisi 5.039,14 poin.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.