Tahun Baru Imlek Belum Jadi Faktor Pendorong Bagi Pariwisata Asia

Tapi, sebagian besar pelancong China tahun 2023 ini memilih berlibur di dalam negeri saja
Ilustrasi - Persiapan Imlek di Thailand. (Foto: dw.com/id - Athit Perawongmetha/REUTERS)

TAGAR.id, Jakarta - Dunia pariwisata Asia tadinya berharap akan terjadi boom kedatangan turis dari China selama liburan Imlek. Tapi, sebagian besar pelancong China tahun ini memilih berlibur di dalam negeri saja.

Dari pantai di Bali hingga gunung bersalju tempat main ski di Hokkaido, tempat-tempat wisata yang biasanya didatangi rombongan wisatawan China masih harus menunggu lebih lama. Hal ini dikatakan oleh seorang operator tur di Thailand.

Ini kenyataan pahit bagi banyak bisnis yang penuh harap setelah Beijing melonggarkan pembatasan perjalanan dan menghentikan kewajiban karantina.

Memang, turis mulai bertangan, namun sampai bisa pulih seperti dulu, masih perlu banyak waktu.

"Saya pikir, para wisatawan baru akan kembali paling cepat sekitar akhir Februari atau awal Maret," kata Sisdivachr Cheewarattaporn, presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand.

turis china di malaysiaIlustrasi - Keindahan Malaysia: Wisatawan China berpose bahagia di Malaysia yang merupakan tujuan populer wisatawan China. (Foto: thestar.com.my)

Menurut Sisdivachr, banyak orang China tidak memiliki paspor, penerbangan masih terbatas dan operator tur masih bersiap-siap untuk menangani perjalanan kelompok. "Orang-orang mungkin tidak siap, atau masih mempersiapkan diri," katanya dalam sebuah wawancara.

Risiko Covid-19 yang masih membayangi, adalah alasan utama, mengapa banyak warga China yang memutuskan melakukan perjalanan di dalam negeri saja. Karena wabah masih terus berlanjut, bahkan kembali meningkat setelah China mencabut aturan penguncian nol Covid yang sebelumnya diberlakukan sangat ketat. Untuk saat ini, wilayah Makau dan Hong Kong tampaknya menjadi tujuan yang paling diunggulkan.

Masih khawatir tertular Covid-19

Hanya beberapa hari sebelum awal Tahun Baru Imlek pada hari Minggu, 22 Januari 2023, tempat-tempat wisata ikonis di Makau, seperti Lapangan Senado yang bersejarah dan reruntuhan St. Paul, sudah penuh sesak oleh wisatawan China. Lantai perjudian di dua kasino terbesar, sebagian besar penuh, dengan sekelompok pengunjung China terlihat duduk mengelilingi meja dadu.

"Saya sangat sibuk setiap hari dan tidak punya waktu istirahat," kata pemilik toko suvenir Lee Hong-soi. Dia mengatakan, penjualan telah pulih mencapai sekitar 70% -80% dari hari-hari pra-pandemi dari nyaris tidak ada omset beberapa minggu yang lalu.

Kathy Lin berkunjung dari Shanghai, sebagian alasannya karena mudah mendapatkan visa, tetapi juga karena dia khawatir dengan risiko tertular Covid-19. "Saya belum berani bepergian ke luar negeri," katanya saat dia dan seorang temannya mengambil foto di dekat reruntuhan St. Paul dari abad ke-17.

"Orang tua di keluarga saya belum terinfeksi, dan saya tidak mau mengambil risiko. "Ada juga kemungkinan terinfeksi lagi oleh varian lain," kata Zheng Xiaoli, 44, seorang karyawan perusahaan elevator di Guangzhou, China selatan. Sebelum pandemi, dia sebenarnya ingin ke Afrika "(Situasi) masih tidak pasti, jadi saya akan menahan diri," katanya.

warg china perjalanan domestik

Kebanyakan warga China memilih melakukan perjalanan di dalam negeri. (Foto: dw.com/id Aly Song/File Photo/REUTERS)

Sektor pariwisata akan pulih satu tahun lagi

Menurut perusahaan jasa perjalanan besar Trip.com, pemesanan perjalanan ke luar negeri untuk liburan Tahun Baru Imlek 21-27 Januari 2023 naik lebih dari lima kali lipat. Tapi, itu dihitung dengan membandingkan pemesanan dari tahun lalu, ketika perbatasan China masih ditutup untuk sebagian besar pelancong dan hampit tidak ada perjalanan ke luar negeri.

Secara keseluruhan, pemesanan untuk perjalanan ke Asia Tenggara naik 10 kali lipat, dengan Thailand menjadi pilihan utama, diikuti oleh Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Indonesia. Tapi perjalanan ke Bali dan Australia masih terkendala minimnya penerbangan. Namun setiap hari ada penambahan rute penerbangan.

"Anda akan melihat peningkatan, tentu saja, dibandingkan dengan tahun lalu, ketika China masih ditutup, tapi saya rasa Anda tidak akan melihat lonjakan besar wisatawan ke berbagai tujuan di Asia-Pasifik, apalagi Eropa atau Amerika", kata Haiyan Song, profesor pariwisata internasional di Hong Kong Polytechnic University.

Tourism Australia memperkirakan, pengeluaran wisatawan internasional akan melampaui tingkat pra-pandemi dalam waktu satu tahun lagi. Sebelum terkendala pandemi Covid-19, China menyumbang hampir sepertiga dari pengeluaran belanja turis, dengan nilai hampir 9 miliar dolar AS. [hp/as (ap)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Pemerintah Tetapkan 23 Januari sebagai Cuti Bersama Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
Pemerintah resmi menetapkan hari Senin, 23 Januari 2023 sebagai hari cuti bersama untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.