Tahun Baru 2020, Jaga Perasaan dari Kotanya Jokowi

Perayaan malam Tahun Baru di Jawa Tengah berlangsung kondusif dan saling menjaga perasaan di antara warga.
Warga Solo antusias merayakan pergantian tahun di kawasan Manahan. (Foto: Tagar/Budi Utomo)

Semarang - Tahun 2019 sudah terlewati dan digantikan Tahun Baru 2020 dengan penuh harapan. Masyarakat di Jawa Tengah, tak terkecuali sepanjang Solo, kotanya Presiden Jokowi, hingga Semarang, menyambut momen pergantian tahun dengan suasana saling menjaga perasaan.

Beberapa hari sebelum tahun baru 2020 memang santer berhembus isu-isu sensitif yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, baik itu perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 itu sendiri.

Isu-isu, khususnya tentang perayaan Tahun Baru, seperti menyangkut larangan meniup terompet, menyalakan kembang api dan bahkan merayakan pergantian tahun dengan berbagai alasan. Hal itu disebarkan melalui media sosial dan diucapkan oleh beberapa tokoh terpandang.

Meskipun masyarakat luas menanggapinya secara kondusif, namun mereka tidak pernah lupa untuk saling mengingatkan sebagaimana cara mereka berkomunikasi yang dalam adat Jawa, disebut guyon maton atau bercanda sesuai takaran.

Salah satu caranya dengan melontarkan kalimat seperti, katanya tidak boleh beli terompet, katanya kembang api enggak sesuai dengan budaya kita, dan lain-lain, yang diucapkan dengan nada canda. Sedangan yang diajak bicara akhirnya menanggapi dengan gurauan juga.

Kemeriahan Sekejap

Tagar melihat langsung perhelatan momen pergantian tahun di sejumlah wilayah di Jawa Tengah mulai Selasa malam, 31 Desember 2019 hingga Rabu dini hari, 1 Januari 2020. Mulai menyisir dari Kota Solo hingga Semarang. Suasananya relatif kondusif atau lebih tepatnya saling menjaga perasaan.

Dimulai dari daerah Manahan Solo, masyarakat di sana tampak tetap antusias merayakan momen istimewa tahunan itu. Meskipun alam sebenarnya kurang mendukung. Hujan sedang baru saja mengguyur kota di mana Presiden Jokowi berasal dan pernah menjabat sebagai wali kota.

Dari pantauan, kemeriahan terasa namun masing-masing saling menjaga diri dan tidak ingin terlihat berlebihan. Bahkan anak-anak muda yang biasanya lebih atraktif dan ekspresif dalam menyambut suatu acara kelihatan tenang.

Beberapa petugas Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP maupun petugas keamanan ikut berjaga-jaga dengan sikap santai tapi tidak kendor kewaspadaannya. Petugas kepolisian lainnya nampak bersliweran melakukan pantauan dengan sepeda secara berombongan maupun naik motor.

Warga yang hadir di kawasan itu dihibur dengan wahana air mancur di kolam yang terletak persis di depan pintu masuk Stadion Manahan . Air mancur yang meliuk-liuk indah, ditingkahi dengan lagu-lagu perjuangan nasional dan juga lagu yang saat ini tengah populer.

“Pengin merayakan ramai-ramai di sini. Kumpul sama orang,” ujar Ngatno 39 tahun, salah satu warga Solo yang ikut nongkrong di Manahan.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga toko itu memboyong istrinya yang tengah hamil dan dua putrinya. Sembari menunggu pukul 00.00 sebagai tanda pergantian tahun, Ngatno mengobrol santai dengan anak dan istrinya. Putrinya yang lain tampak asyik dengan ponselnya.

Tahun kemarin, daerah sini (Manahan) hujan, jadi malah lebih sepi dari ini.

jkw ygPresiden sapa warga Yogyakarta dipergantian tahun 2019 menuju 2020, Selasa malam, 31 Desember 2019.(Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Disinggung tentang suasana pergantian tahun malam yang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, Ngatno justru kurang sependapat. “Tahun kemarin, daerah sini (Manahan) hujan, jadi malah lebih sepi dari ini,” ujarnya dengan sedikit tersenyum.

Sesuai dengan himbauan lewat media sosial, tidak banyak suara terompet dibunyikan di sekitar situs gedung olahraga bertaraf internasional tersebut. Seorang ibu menggendong balita sambil menenteng terompet kecil dengan hati-hati seakan-akan tidak bermaksud untuk meniupnya.

Tagar bermaksud menanyakan perihal terompet tersebut, namun sang ibu tampak berjalan tergesa-gesa dan menjauh dari petugas keamanan.

Hingga waktu menunjukan pukul 23.58 WIB, belum ada kemeriahan berarti di daerah tersebut. Padahal area tersebut sudah dipenuhi oleh masyarakat. Kurang lebih 300 orang berkumpul dengan tertib di sana.

Tepat pukul 24.00 WIB, acara kemeriahan dimulai. Dan lucunya, masing-masing orang menunggu untuk memulai acara tersebut. Biasanya di detik-detik malam pergantian tahun, setiap orang menyalakan mesin mobil dan motornya untuk menghidupkan suasana.

Tiba-tiba dari arah selatan, sekelompok anak muda menyalakan motor dan membetot gas hingga menimbulkan suara keras. Tidak ingin mengganggu suasana sepertinya. Tapi tak lebih sekadar menghidupkan malam pergantian tahun. Terlihat dari seorang di antara mereka mengenakan kostum hantu pocong.

Kemunculan mereka membuat orang berinisiatif untuk menyiapkan ponsel mereka dan mulai merekam. Dua orang mulai menyalakan kembang api skala kecil yang harganya sekitar Rp 30.000.

Setelah sekitar dua menit dalam euforia pergantian tahun, petugas Satpol PP mulai bergerak ke arah kerumunan. Dengan sopan mereka mendekat ke sekelompok anak muda dan orang yang menyalakan kembang api. Setelah dialog yang singkat, mereka membubarkan diri. Begitu juga dengan pengunjung di tempat tersebut.

Kemeriahan merayakan pergantian tahun tadi malam bisa dibilang singkat, karena biasanya bisa sampai 10-15 menit. Sedangkan masyarakat yang hadir juga tidak serta merta membubarkan diri. Mereka biasanya berkumpul di keramaian hingga Subuh.

Informasi yang diterima dari Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi ikut memeriahkan pergantian tahun 2019 ke 2020 di kota sebelah, yakni Yogyakarta. Jokowi berada di tengah kerumunan masyarakat di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Beberapa harapan ia sampaikan dihadapan masyarakat Kota Gudeg. "Tahun 2019 telah berlalu dan kita akan menjelang ke tahun 2020. Saya mengucapkan selamat tahun baru 2020," kata Jokowi, Selasa malam, 31 Desember 2019.

Jokowi juga mengatakan, bangsa Indonesia patut bersyukur karena mampu melewati tahun 2019 yang sarat dengan tantangan dan ujian dengan baik. Menurutnya, tahun 2020 pun akan penuh dengan tantangan sekaligus peluang.

"Tapi saya meyakini dengan sebuah optimisme, dengan sebuah kerja keras kita dan modal besar kita, kerukunan, persatuan kita sebagai sebuah bangsa besar, saya meyakini insya Allah nanti di 2020 akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ucap Jokowi.

Kapolda JatengKapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel memantau situasi keamanan perayaan pergantian tahun di Solo dengan sepeda. (Foto: Humas Polda Jateng)

Boyolali, Salatiga dan Ungaran Sama

Seakan sepakat dengan mereka yang di Solo, antusiasme masyarakat Boyolali, Salatiga, dan Ungaran juga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Mereka memilih langsung membubarkan diri seusai waktu sudah berubah ke tahun 2020.

Pukul 00.25 WIB di pusat kota Boyolali terlihat sudah sepi. Hanya tampak petugas yang mengemasi panggung hiburan yang sudah gelap.

Banyak sekali minimarket dan SPBU yang memilih tutup lebih awal. Padahal biasanya mereka menyongsong antrean panjang masyarakat yang merayakan tahun baru.

“Memang tidak begitu ramai,” ujar Rani, 21 tahun seorang petugas minimarket Indomaret di jalan raya Boyolali-Salatiga mengungkapkan suasana malam pergantian tahun 2020.

Beberapa pemuda tampak duduk-duduk di teras toko itu sebelum melanjutkan perjalanan. Area itu sedikit kotor dengan sampah belanjaan dan air hujan.

Saat disinggung kenapa Indomaret itu tetap buka, sedangkan yang lain sudah tutup, Rani menyatakan toko ini sebentar lagi juga akan tutup.

Petugas di situ memang diwajibkan untuk buka lebih lama. Sebentar kemudian Rani mengambil sapu dan membersihkan area depan toko. Petugas yang lain bersiap menutup toko.

Sampai di Semarang, tempat rumah dinas Gubernur Ganjar Pranowo berada, suasana kemeriahan tahun baru juga tidak berjalan dengan cukup panjang. Pukul 02.15 WIB suasana sudah sepi di sekitar Gombel, tempat yang biasanya selalu padat di malam pergantian tahun hingga matahari pertama di tahun baru. []

Baca juga: 

Berita terkait
Jokowi dan Warga di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut pergantian tahun dari 2019 ke 2020 bersama warga Yogyakarta di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Ada Polwan Cantik di Tahun Baru Kota Lama Semarang
Sejumlah polwan cantik diterjunkan untuk mengamankan malam pergantian tahun di Kota Lama Semarang.
Zikir dan Doa Sambut Tahun 2020 di Makassar
Dalam menyambut tahun baru pemerintah kota Makassar menggelar zikir bersama di rumah jabatan wali kota jalan Penghibur kota Makassar.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.