Syukur, ADB Masih Punya Komitmen Kuat Bantu Indonesia

Presiden ADB, Masatsugu Asakawa memastikan strategi dalam lima tahun ke depan akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
Logo Bank Pembangunan Asia (ADB). (Foto: Daily Times).

Jakarta- Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB), Masatsugu Asakawa memastikan strategi ADB dalam lima tahun kedepan akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing. Pihaknya berfokus pada kesejahteraan manusia, ekonomi yang kompetitif, dan lingkungan, sambil membantu untuk membangun ketahanan terhadap risiko iklim dan bencana.

Untuk itu, ucap Asakawa, ADB berkomitmen untuk membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. "Termasuk mendukung pemulihan dari pandemi, melalui kombinasi pengetahuan, bantuan teknis dan dukungan keuangan," katanya dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Rabu, 23 September 2020.

ADB dalam lima tahun kedepan akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing.

Baca Juga: ADB Kucurkan US$20 Miliar Dorong Pertumbuhan di Asia Pasifik 

Menurutnya ADB menyetujui strategi kemitraan 2020-2024 untuk Indonesia. Hal ini ditujukan untuk menjalankan serangkaian dukungan finansial dan solusi melalui operasi sektor pemerintah dan swasta.

Strategi ini ucap Asakawa, juga bertujuan memberikan pengetahuan teknis untuk katalisasi investasi, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan membantu Indonesia agar bangkit lebih kuat lagi selepas pandemi Covid-19. "Strategi kemitraan yang baru ini mencerminkan komitmen kuat ADB membantu Indonesia mendorong pembangunan manusia, meningkatkan daya saing ekonomi, menjawab risiko bencana, serta lingkungan keberlanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi dan naiknya ancaman perubahan iklim," katanya.

Ia memastikan strategi ADB dalam lima tahun kedepan akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing. Strategi itu berfokus pada kesejahteraan manusia, ekonomi yang kompetitif, dan lingkungan, sambil membantu untuk membangun ketahanan terhadap risiko iklim dan bencana.

Untuk itu, menurut Asakawa, ADB berkomitmen untuk membantu pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.Termasuk mendukung pemulihan dari pandemi, melalui kombinasi pengetahuan, bantuan teknis dan dukungan keuangan.

ADB juga akan membantu Indonesia memperkuat layanan kesehatan, memperluas perlindungan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan keterampilan kerja, menghadapi perubahan iklim dan memperkuat ketahanan terhadap bencana alam dan pandemi. "Strategi tersebut memberikan kerangka yang fleksibel dan tangkas bagi ADB untuk membantu Indonesia memasukkan pemulihan hijau dan berbagai opsi pembangunan berkelanjutan lainnya, serta memperkuat mobilisasi sumber daya domestik guna mendukung upaya pemulihan," katanya.

Kami sangat menghargai dukungan kuat ADB pada Indonesia yang sudah berlangsung lama, terutama kecepatan respons ADB.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan apresiasi atas dukungan ADB. Apalagi strategi ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Indonesia (RPJMN) 2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) serta strategi korporat ADB yaitu "Strategy 2030".

"Kami sangat menghargai dukungan kuat ADB pada Indonesia yang sudah berlangsung lama, terutama kecepatan respons ADB, serta komunikasi yang erat dan aktif dengan pemerintah selama pandemi COVID-19," katanya.

Sri Mulyani menambahkan strategi kemitraan ini memposisikan ADB sebagai mitra penting yang membawa solusi inovatif terhadap tantangan pembangunan yang kompleks serta fokus pada pembangunan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan strategi ini, pinjaman ADB kepada Indonesia diperkirakan mencapai US$ 10,7 miliar pada 2020-2023.

Operasi ADB juga berupaya memobilisasi pembiayaan bersama dari mitra pembangunan dan investasi dari sektor swasta, untuk merespon naiknya kebutuhan pembiayaan selama COVID-19. Sebagai contoh, ADB akan membantu Indonesia menarik lebih banyak investasi swasta di bidang infrastruktur melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPS) yang lebih luas.

ADB juga membantu pencapaian SDGs di Indonesia, melalui opsi pembiayaan inovatif untuk mengurangi risiko proyek-proyek infrastruktur hijau dan sebagai katalis investasi sektor swasta. Selain itu, ADB juga akan mendukung agenda reformasi kebijakan pemerintah dalam pembangunan manusia, inklusi keuangan, daya saing usaha, badan usaha milik negara, dan mempromosikan energi bersih yang ramah lingkungan.

Operasi ADB akan berupaya memajukan kesetaraan gender di Indonesia dengan membantu meningkatkan akses perempuan ke sektor keuangan formal. Selain itu, memperkuat keterampilan yang meningkatkan kelayakan bekerja lulusan perempuan dan keikutsertaan perempuan dalam usaha perdesaan, serta meningkatkan akses perempuan yang rentan ke layanan bantuan sosial.

Proyek-proyek yang dibiayai ADB ikut mempromosikan penerapan teknologi untuk memaksimalkan dampak pembangunan. Sebagai contoh, ADB akan memanfaatkan analitik mahadata (big data analytics), teknologi keuangan serta teknologi satelit untuk pemetaan banjir dan pembangunan perkotaan.

ADB juga memberikan bantuan dalam penggunaan jaringan dan meteran pintar, teknologi panas bumi, teknologi limbah-menjadi-energi. Selain itu juga sistem penginderaan jarak jauh untuk meningkatkan proses survei dan perencanaan bagi operasi dan perawatan aset.

Simak Pula: ADB: Biaya Ekonomi Covid-19 Bisa Tembus US$ 8,8 T

Terakhir, program Bank Pembangunan Asia atau ADB akan mendukung partisipasi Indonesia dalam kerja sama regional dan kontribusinya terhadap pembangunan manfaat publik regional yang diantaranya mencakup kerja sama perpajakan internasional. Kemudian, juga kerja sama trilateral dengan negara-negara di kepulauan pasifik terkait kesehatan laut, kemitraan untuk mengurangi polusi lingkungan akibat limbah plastik, dan pengembangan kawasan lintas batas untuk mengurangi disparitas regional. []

Berita terkait
ADB: Biaya Ekonomi Covid-19 Bisa Tembus US$ 8,8 T
Menurut ADB, pandemi virus corona Covid-19 dapat menelan biaya ekonoim global berkisar antara US$ 5,8 triliun hingga US$ 8,8 triliun.
ADB Kucurkan US$20 Miliar Dorong Pertumbuhan di Asia Pasifik
Lembaga keuangan global Asian Development Bank terus mengucurkan program pemulihan ekonomi dengan menyasar enam sektor prioritas
Indonesia Hadapi Resesi Ekonomi, Apa Sih Arti Resesi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia pasti memasuki resesi lantaran pertuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif.