Syarat Mudik ke Yogyakarta Saat Wabah Corona

Para perantau boleh pulang ke Yogyakarta, tapi syaratnya harus bersedia mengisolasi diri selama 14 hari.
Ilustrasi suasana Yogyakarta (Foto: Dok.Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Sebagian daerah di Indonesia sudah melakukan lockdown. Dampaknya para perantau memilih pulang ke kampung halaman, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai contoh di Kabupaten Gunungkidul, data terbaru ada sebanyak 1.188 pemudik yang telah datang. 

Untuk itu, Polda DIY menyikapi banyaknya pemudik yang pulang ke kampung halaman ini. Polda DIY melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19. Bagi warga yang mudik di wilayah Yogyakarta diminta mengisolasi diri.

"Mengimbau kepada para warga yang mudik untuk melakukan isolasi diri di rumahnya selama 14 hari dalam arti tidak keluar rumah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 26 Maret 2020.

Yuliyanto mengatakan, Polri bersama-sama dengan gugus tugas, dan unsur TNI akan melakukan pendataan kepada mereka yang mudik baik yang masuk atau keluar Yogyakarta.

"Maka dimohon kepada warga yang kembali ke DIY untuk melaporkan kepada perangkat setempat atau Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," ucapnya.

Mengimbau kepada para warga yang mudik untuk melakukan isolasi diri di rumahnya selama 14 hari dalam arti tidak keluar rumah.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan menyikapi fenomena pemudik akhir-akhir ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia juga mengungkapkan data terbaru ada sebanyak 1.188 orang pemudik yang telah datang di Gunungkidul. “Terbanyak di Kecamatan Playen, Nglipar, dan Semanu,” katanya.

Sementara itu Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Koentjoro ikut menanggapi fenomena mudik ini. Dia meminta pemerintah memberikan tahapan-tahapan yang boleh dan tidak dilakukan masyarakat selama status tanggap darurat darurat Corona.

Pasalnya situasi seperti ini menjadi pertanyaan sampai kapan masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normal. Dia mengatakan menanti kecemasan yang tidak pasti membuat banyak orang semakin ketakutan.

"Misalnya pengumuman masa inklubasi berapa lama. Pra kondisinya seperti apa. Setelah inklubasi fase sakitnya seperti apa, kalau sudah sakit berapa lama kemudian pemulihan berapa lama, kurang sehat berapa lama. Seharusnya pemerintah itu ada tahapan yang menjelaskan apa yang bisa kita lakukan," ucapnya kepada Tagar.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus memastikan kalau masyarakat yang pulang ke kampung halamannya harus tertib. "Sosialisasi di desa juga perlu. Barang kali ada orang yang datang ke desanya itu harusnya perlu diisolasi dulu," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Semua Pendatang di Yogyakarta Berstatus ODP Corona
Pemda DIY menyebut setiap pendatang di Yogyakarta berstatus ODP Covid-19.
Corona Bikin Kualitas Udara Lebih Baik di Yogyakarta
Virus Corona yang membuat warga di rumah menjadikan kualitas udara Kota Yogyakarta jauh lebih baik dalam seminggu terakhir dibanding biasanya.
Update Data Positif Corona di Yogyakarta Melonjak
Data orang positif Corona di Yogyakarta melonjak. Data per Rabu 25 Maret 2020 tercatat 18 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.