Syahrul Yasin Limpo: Indonesia Overstock Beras 7 Juta Ton

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia mengalami overstock beras hingga mencapai 7 juta ton.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto:Tagar/Kementan)

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, indikator kinerja Kementerian Pertanian (kementan) adalah produksi beras yang juga menjadi tolok ukur keberhasilan berbagai program yang ada. Produksi beras, sekaligus indikator utama dimana kesejahteraan petani perlahan tapi pasti terus mengalami peningkatan.

Semua ini pastinya karena kerja keras kita semua, karena jerih payah petani yang selalu menanam serta para aparat yang selalu setia mengawal dan mendampingi.

Mentan SYL menyebut, Indonesia mengalami overstock beras hingga mencapai 7 juta ton. Oleh sebab itu, beliau menyampaikan terimakasih atas kerja keras para petani dalam memenuhi cadangan pangan nasional selama musim tanam (MT) 2020 ini.

Mentan menjelaskan, Stok awal beras nasional menurut data KSA BPS hingga akhir Desember 2020 mencapai 5,9 juta ton. Bila ditambah produksi beras 31,63 juta ton dan dikurang kebutuhan konsumsi 30 juta ton, maka hingga akhir tahun 2020 Indonesia memiliki stok akhir sekitar 7 juta ton.

"Semua ini pastinya karena kerja keras kita semua, karena jerih payah petani yang selalu menanam serta para aparat yang selalu setia mengawal dan mendampingi. Saya ingin sinergi semacam ini terus berjalan," kata Mentan SYL Kamis, 29 Oktober 2020.

Syahrul Yasin LimpoMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama para petani. (Foto:Tagar/Kementan)

Adapun Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan September 2020 mencapai 101,66 atau meningkat 0,99 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 100,65. Berdasarkan data BPS, sektor pertanian berkontribusi 14 % terhadap total PDB. Hal ini, berdampak pada penyediaan lapangan kerja bagi hampir separuh penduduk Indonesia.

"Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian pada kuartal II 2020 ini mencapai 16,24 persen dibandingkan kuartal sebelumnya," jelasnya.

Melihat hasil positif ini, Kementan mengajak semua pihak bahu membahu membangun pertanian Indonesia menjadi lebih baik. Sebab, peningkatan produksi harus terus berjalan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor.

"Kami juga terus berupaya memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster. Kami berharap, Provinsi dan Kabupaten menggerakkan Kostratani di Kecamatan sebagai ujung tombak kita dalam membangun pertanian Indonesia," tutup Menteri SYL. []

Berita terkait
Mentan SYL: 7 Investor Dukung Food Estate Humbang Hasundutan
Mentan SYL mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan pangan telah dipersiapkan pengembangan food estate di Humbang Hasundutan seluas 1000 hektare.
Mentan: Distributor Jangan Main-main Dengan Pupuk Bersubsidi
Mentan Syahrul Yasin Limpo meminta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk bersubsidi lantaran pupuk adalah basis ketahanan pangan.
Mentan Minta Waspadai Kemungkinan Bioterorisme Masuk RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta Badan Karantina meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bioterorisme masuk Indonesia.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"