Mataram - Presiden Jair Bolsonaro mengancam akan menarik Brasil keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pernyataan tersebut dilontarkan usai badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pemerintah terkait risiko mencabut karantina wilayah sebelum penyebaran virus Corona atau Covid-19 dapat dikendalikan.
Ketika Anda membaca (koran) ini, orang Brasil lain meninggal akibat virus Corona.
Bolsonaro mengatakan akan mempertimbangkan ancaman tersebut apabila WHO tidak menjadi 'organisasi politik yang berpihak'.
"Amerika Serikat meninggalkan WHO, kami mempertimbangkannya di masa mendatang," ujar Bolsonaro, Jumat, 5 Juni 2020, dikutip dari Aljazeera.
Ancaman Bolsonaro menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sebelumnya berencana mengakhiri hubungan dengan WHO usai menyebut organisasi tersebut sebagai 'boneka Tiongkok'.
Sebelumnya, Brasil mencatatkan angka kematian harian tertinggi akibat Covid-19 melebihi Italia. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Brasil, per Kamis malam, kasus terkonfirmasi melonjak sebanyak 600.000 kasus dan 1.437 kematian dalam kurun waktu satu hari.
Kendati demikian, Bolsonaro tetap berargumen untuk mencabut secepatnya perintah isolasi negara bagian dikarenakan ongkos ekonomi yang dikeluarkan sudah melampaui risiko kesehatan masyarakat.
Pernyataan Bolsonaro terkait upaya mencabut karantina wilayah dan mengabaikan risiko kesehatan masyarakat menuai kritik dari sebagian besar masyarakat Brasil. Beberapa kalangan menuduh pendiri partai Alliance for Brazil itu memanfaatkan krisis untuk menjatuhkan institusi demokratis. Meski begitu, banyak di antara pengkritik tersebut terbelah menyangkut keselamatan dan efektivitas aksi demo pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Mengutip Reuters, halaman depan koran Brasil Folha de S. Paulo menggarisbawahi pernyataan hanya dalam kurun waktu 100 hari sejak Bolsonaro menyebut virus corona sebagai 'flu sepele', Covid-19 kini telah membunuh satu orang Brasil per menit.
"Ketika Anda membaca (koran) ini, orang Brasil lain meninggal akibat virus Corona," bunyi koran tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara WHO Margaret Harris telah menegaskan bahwa salah satu kriteria suatu negara diperbolehkan melonggarkan ataupun mencabut aturan karantina apabila telah menunjukan penurunan transmisi penyebaran dan penularan Covid-19.
"Epidemi, wabah, di Amerika Latin sangat memprihatinkan," kata Harris dalam konferensi pers di Jenewa.[]